Selasa 01 Mar 2016 04:07 WIB

Siapa Saja yang Disebut 'Ulul Amri'?

Majelis hakim saat menggelar sidang di pengadilan (ilustrasi).
Foto:

Muhammad Abduh mengatakan, "Kepada mereka inilah kita harus taat dan patuh selama mereka menaati Allah SWT dan Rasulullah SAW." Apa yang diucapkannya itu sesuai dengan Alquran surah An-Nisa ayat 59 yang artinya: "Wahai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul-Nya dan ulul amri di antara kamu.." Perintah taat pada ulul amri dalam ayat itu tidak didahului kata ati'u. 

Menurut para musafir, hal ini mengandung pengertian bahwa ketaatan umat kepada ulul amri hanya selama ulum amri itu taat kepada Allah SWT dan Rasulullah SAW. Seperti dinyatakan dalam hadis nabi :"Seorang Muslim wajib mendengar dan taat (kepada para pemimpin) terhadap yang ia senangi atau ia benci, kecuali jika ia disuruh (pemimpinnya) berbuat maksiat (durhaka kepada Allah dan Rasul-Nya). Jika disuruh berbuat durhaka, ia tak boleh mendengar dan taat." (HR Muslim dari Ibnu Umar).

Sebagai imbalan dari ketaatan dan kepatuhan masyarakat terhadap ulul amri, maka mereka harus bertindak dan berbuat untuk kepentingan orang banyak dengan tugas pokok amar makruf nahi munkar. Inilah yang disebutkan dalam surah Ali Imran ayat 104 yang artinya: "Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang baik dan mencegah kemunkaran.."

Padanan kata yang semakna dengan ulul amri yang terdapat dalam Alquran antara lain kata ulu al-albab (para pemikir), ulu al-quwwah (orang yang memiliki kekuatan/kekuasaan), ulu al-aidi (orang yang memiliki kekuatan yang dilambangkan dengan tangan yang kuat), ulu al-ilm (para pakar), ulu al-fadl (yang memiliki kedudukan istimewa), ulu al-ba's (orang yang peduli), ulu azmi dan ulu al-absar (orang yang mempunyai proyeksi masa depan). 

sumber : Pusat Data Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement