REPUBLIKA.CO.ID, LHOKSUMAWE -- President of The Burmese Rohingya Organisation of The UK (BROUK) Tun Khin bersama Yayasan Geutanyoe melakukan kunjungan ke Kabupaten Aceh Utara, Provinsi Aceh, untuk membahas solusi masalah Rohingya.
Kunjungan tersebut disambut oleh Bupati Aceh Utara Muhammad Thaib, di Pendopo Kabupaten Aceh Utara di Kota Lhokseumawe, Sabtu (27/2). Tun Khin merupakan tokoh utama bagi kaum Burmese Rohingya dan kunjungan itu bertujuan untuk bertemu dengan warga Rohingya serta pemerintahan yang ada di negara Asean
Dalam pertemuan tersebut, Tun Khin mengatakan, pihaknya sangat mengapresiasi langkah yang telah dilakukan oleh Pemerintah Aceh terutama Pemerintah Aceh Utara dalam memberikan pelayanan yang baik kepada warga Rohingya yang terdampar di perairan Aceh beberapa waktu lalu.
"Kami mengucapkan terima kasih kepada Bupati Aceh Utara atas perhatiannya selama ini dan perhatian yang diberikan kepada warga Rohingya, tentunya perhatian dan pelayanan serupa tidak pernah dirasakan oleh mereka dari sebelumnya," kata Tun Khin.
Sementara itu, Lilianne Fan dari Yayasan Geutanyoe kepada wartawan menambahkan, tujuan utama kunjungan tersebut untuk mengangkat isu Rohingya baik masalah di Myanmar maupun kondisi-kondisi di negara Asean serta dari segi lainnya di tingkat internasional.
"Kalau proses untuk penempatan mereka di negara ketiga itu tidak termasuk kewenangan Yayasan Geutanyoe maupun lembaga Rohingya, akan tetapi lebih kepada pengambilan keputusan negara ketiganya sendiri," kata Lilianne Fan.
Menurut dia, tidak mudah untuk mendapatkan kedudukan di negara ketiga. "Selain mengharapkan penempatan di negara dimaksud, keberadaan imigran Rohingya di Aceh dapat dipikirkan juga solusi terbaik bagi mereka di Aceh," katanya.