REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ketua Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) DKI Jakarta Afrizal Sinaro memberikan pernyataan mengharukan pada pembukaan IBF ke-15 tahun 2016 di Istora Senayan Jakarta, Sabtu (27/2). Sebagai insan perbukuan yang turut merintis dan mengawal IBF sejak pertama kali diadakan 15 tahun silam, Afrizal mengaku hatinya sangat lekat dengan IBF.
Apalagi Afrizal menjadi ketua Ikapi DKI selama dua priode dan tahun ini merupakan tahun terakhirnya sebagai ketua Ikapi DKI. “Sebagai orang yang selama 15 tahu merintis, mengembangkan dan mengawal IBF, saya titipkan Islamic Book Fair kepada teman-teman penerus di kepengurusan Ikapi DKI. Ini adalah pameran kita, yang harus terus kita kawal dan kita kembangkan. Perjuangan belum berakhir,” papar Afrizal Sinaro yang juga direktur utama Penerbit Al-Mawardi Prima.
IBF ke-15 tahun 2016 digelar di Istora Senayan Jakarta, 26 Februari hingga 6 Maret 2016. Pameran tersebut secara resmi dibuka oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Anies Rasyid Baswedan, Sabtu (27/2).
Ketua Panitia IBF 2016 Anis Baswedan mengungkapkan Islamic Book Fair 2016 diikuti 423 penerbit (empat di antaranya penerbit dari luar negeri), 34 perusahaan multiproduk UMKM, satu perbankan syariah (Bank Syariah Mandiri), tiga instansi pemerintah dan 17 perusahaan media partner. “Kami berharap IBF 2016 dikunjungi sekitar 430 ribu pengunjung selama 10 hari pameran,” kata Anis Baswedan.
Pembukaan IBF 2016 dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, seperti Prof Dr KH Didin Hafidhuddin, Prof Dr Nasaruddin Umar MA, Ustadz Bachtiar Nasir, Direktur Utama Republika Media Mandiri Agus Yusron, Direktur Operasional Republika Media Mandiri dan CEO Republika Penerbit Arys Hilman Nugraha, serta Direktur Utama Bank Syariah Mandiri Agus Sudiarto.