REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah 21 perusahaan produsen makanan asal Taiwan berpartisipasi dalam pameran makanan terbesar di Timur Tengah, Gulfood. Dilansir dari China Post, Rabu (24/2), Dewan Perdagangan Eksternal Taiwan (TAITRA) akan menjadi pemandu produsen-produsen itu. Perusahaan-perusahaan tersebut mencoba peruntungan mereka di Gulfood sebagai langkah promosi produk makanan Taiwan ke pasar besar Muslim.
Sekitar 15 dari total 21 perusahaan Taiwan tersebut telah mengantongi sertifikasi halal. Produk-produk mereka yang dipastikan halal antara lain minuman, makanan kecil, dan bahan-bahan restoran.
Di antara perusahaan-perusahaan tersebut ada yang tak asing dengan pasar Timur Tengah. Perusahaan Makanan ian Hwa dan importir makanan beku asal Taichung sebelumnya pernah menembus pasar Dubai. Produk mie beku dan sashimi (ikan, red) mereka sangat populer di Dubai World Trade Center.
Pihak TAITRA menyatakan beberapa konsumen dari Sri Lanka telah melirik produk perusahaan Taiwan. Calon-calon pembeli tersebut tertarik untuk memesan pembungkus spring roll (semacam dimsum, red) dari produsen makanan beku Taiwan. Hal tersebut mengindikasikan bahan makanan Taiwan cocok dengan selera konsumen Muslim.
Sementara penyelenggara Gulfood menyampaikan pasar makanan halal akan terus berkembang. Diperkirakan perputaran uang dalam pasar halal itu dapat mencapai 3,7 triliun dollar Amerika pada tahun 2019. Besarnya peluang keuntungan tidak mungkin dilewatkan oleh produsen-produsen makanan Taiwan. Terutama bagi mereka yang mengincar pasar luar negeri.
Dalam ekshibisi produk makanan tersebut lebih dari 5000 perusahaan manufaktur pangan dari 120 negara berpartisipasi. Gulfood digelar mulai 21 hingga 25 Februari dengan perkiraan menarik 90.000 pengunjung. Perusahaan yang berpartisipasi dalam pameran ini tidak hanya mengincar pasar makanan, tetapi juga melirik peluang pariwisata yang akan dipromosikan pada 2020 World Expo mendatang.