Rabu 24 Feb 2016 15:22 WIB

Dubes Inggris Ungkap Perbedaan RI dengan Negara Muslim Lain

Rep: Bowo Pribadi/ Red: Achmad Syalaby
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (tengah) berfoto bersama sejumlah santriwati di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/2)
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Duta Besar Inggris untuk Indonesia Moazzam Malik (tengah) berfoto bersama sejumlah santriwati di Pondok Pesantren Edi Mancoro, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Rabu (24/2)

REPUBLIKA.CO.ID, UNGARAN--Indonesia dianggap penting bagi masa depan dunia dalam mendukung langkah- langkah penanganan permasalahan internasional, seperti radikalisme dan terorisme. Duta Besar (Dubes) Inggris untuk Indonesia, Moazzam Malik mengakui, kerja sama dalam menangani isu internasional cukup penting. Tak terkecuali dengan negara seperti Indonesia.

 “Karena radikalisme dan terorisme ini sudah menjadi ancaman internasional,” ungkapnya, di hadapan puluhan santri pondok pesantren (Ponpes) Edi Mancoro, Gedangan, Kecamatan Tuntang, Kabupaten Semarang, Rabu (24/2).

 Inggris, jelas Malik, pernah merasakan bagaimana aksi radikalisme dan terorisme ini sangat merugikan banyak pihak. Aksi yang sama juga dilakukan kelompok teroris di Paris, Prancis. Menurut dia, tak ada satu pun negara di dunia ini yang mampu menangani permasalahan radikalisme serta terorisme sendirian. Juga negara- negara yang sudah maju dan kuat sekalipun.

Indonesia, kata Malik, berbeda dengan negara Islam lainnya. Karena lebih moderat, plural dan kehidupan toleransi beragamanya yang kuat, meski masih ada resiko radikalisme yang tercermin dari aksi teror di Jalan MH Thamrin, Jakarta, baru- baru ini.

“Namun dibandingkan dengan negara lainnya, saya melihat Indonesia lebih berhasil dalam mengendalikan resiko ekstrimisme dan terorisme ini,” tambahnya. Malik juga mengakui, cara beragama di Indonesia dan kehidupan umat di Indonesia bisa menjadi contoh yang bisa dipelajari oleh umat Islam di luar Indonesia. Termasuk umat Islam di Inggris, Eropa bahkan umat Islam di seluruh dunia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement