REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Pramuka Kwartir Nasional Adhyaksa Dault mengatakan pembentukan watak generasi Islam sangat diperlukan. Hal itu tak lepas dari perkembangan zaman. Saat ini, generasi muda sangat dimudahkan dengan informasi. Tak hanya dari media konvensional, namun juga sosial media.
''Begitu banyaknya pada zaman sekarang propaganda atau informasi yang kita dapatkan dari media sosial dan lain-lain. Sampai-sampai kita semua berasumsi lebih memilih pemimpin yang kafir antikorupsi dari pada pemimpin muslim yang korupsi semua. Ini sama saja kita sudah terpancing," kata Adhyaksa dalam keterangan tertulis yang diterima Republika.co.id di Jakarta, Ahad (21/2).
Penggemar Iwan Fals ini menyoroti juga pentingnya filter agar generasi muda tak teracuni informasi sesat. "Karena Rasul pun juga sudah meriwayatkan sebuah hadits bahwa nanti di akhir zaman akan timbul kaum-kaum munafik. Jadi orang-orang yang benar perkataannya didustai habis-habisan. Tapi yang pembohong itu dibenarkan," kata Adhyaksa.
Tak hanya itu, ia mengatakan, banyak orang yang nantinya bakal bicara tentang agama. Padahal, mereka sebenarnya tak paham.
"Orang-orang yang seperti itu menggunakan akalnya. Tidak menggunakan hadis atau ayat yang sudah ada aturannya. Karena orang itu selalu bilang ayat itu pasti ada pengecualiannya. Inilah contoh kecil yang terjadi di zaman seperti ini. Maka dari itu, sebenernya kita juga harus introspeksi diri," ujar mantan Ketum KNPI itu.