Kamis 18 Feb 2016 10:30 WIB

Setiap Hari, Pasien Rumah Sakit Indonesia di Gaza Capai 400 Orang

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Damanhuri Zuhri
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina
Foto: Mer-C
Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza, Palestina

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Indonesia (RSI) di Gaza resmi dibuka pada 24 Desember tahun lalu. Sejak diresmikan, menurut Site Manager RSI Edy Wahyudi Darta, kebermanfaatan RSI sudah bisa dirasakan warga Palestina khususnya di Gaza.

Tercatat, RSI menerima hampir 400 pasien setiap harinya mulai dari kasus umum hingga kasus akibat korban perang. "RSI banyak menerima pasien dari korban perang seperti korban kanker kulit dan kanker darah," ujar Edy yang baru saja menyelesaikan tugasnya sebagai relawan di Gaza, Rabu (17/2).

Menurutnya, RSI ini merupakan tulang punggung bagi sistem kesehatan di gaza utara. Sekaligus, dapat mengurangi beban dari RS Syifa Gaza City.

Edy menjelaskan, pada hari pembukaan saja, tim medis RSI berhasil melakukan empat operasi. Selain itu, pada 9 Februari 2016, RSI juga berhasil melakukan operasi tumor otak yang dinilai sebagai operasi besar dan pertama yang pernah dilakukan di sepanjang jalur Gaza.

Kendati demikian, Edy menuturkan, RSI masih membutuhkan banyak fasilitas yang harus dipenuhi seperti bank darah dan laboratorium untuk mengevaluasi korban kanker akibat perang.

Selain itu, RSI juga membutuhkan penambahan ruangan karena adanya perubahan RSI yang mulanya dirancang sebagai pusat traumatologi menjadi rumah sakit umum sehingga banyak membutuhkan ruangan tambahan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement