Kamis 11 Feb 2016 17:47 WIB

Masjid Sevilla Topang Kegiatan Komunitas Muslim di Spanyol

Rep: c23/ Red: Damanhuri Zuhri
Salah satu masjid di Spanyol
Foto: hasmi.org
Salah satu masjid di Spanyol

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Vice President of Seville Mosque Foundation, Luis Hernandez, mengatakan dirinya sedang berusaha menuntaskan proyek pembangunan masjid di Sevilla, Spanyol.

Masjid tersebut nantinya tidak hanya akan dimanfaatkan sebagai tempat shalat, tapi juga sarana untuk menyiarkan dan menyosialisasikan ajaran Islam pada masyarakat Spanyol.

Luis mengakui, gejala Islamophobia memang tengah melanda sejumlah negara di dunia, termasuk di Eropa. Menurutnya, ada yang perlu diubah dari cara pandang masyarakat Eropa terhadap Islam.

"Islam bukanlah agama teroris atau yang menyukai kekerasan," ujar Luis ketika mengisi acara diskusi bertajuk  Peradaban Islam dan Islam di Andalusia di Masjid Baitul Ihsan, Kompleks Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (11/1).

Ia menilai, cara pandang atau interpretasi masyarakat Eropa terhadap Islam bisa diubah dengan cara melakukan sosialisasi dan dakwah tentang nilai-nilai yang diajarkan Islam.

Namun, untuk melakukan kegiatan tersebut, dibutuhkan sarana, yakni masjid. "Karena itulah keberadaan masjid sangat penting di Spanyol," ucapnya.

Luis mengaku, saat ini, keberadaan masjid di negeri asalnya masih sangat langka. Kalaupun ada, masjid tersebut tidak berukuran besar atau hanya terselip di antara toko-toko di pusat perbelanjaan.

Karena itu, ia melakukan perjalanan ke berbagai negara di dunia, salah satunya Indonesia, untuk mencari dukungan pada masyarakat Muslim guna merealisasikan misinya membangun masjid di Sevilla, Spanyol.

Selain untuk menopang kegiatan keagamaan komunitas Muslim di sana, ia yakin, masjid yang dibangunnya juga akan memberikan manfaat besar pada generasi Muslim berikutnya di Spanyol.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement