Rabu 10 Feb 2016 16:33 WIB

MTQ Nasional 2016 Ajang Pembuktian NTB

Rep: Hasanul Rizqa/ Red: Achmad Syalaby
MTQ (ilustrasi)
Foto: Republika/Agung Supriyanto
MTQ (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat bersiap untuk menggelar kompetisi Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) Nasional ke-26 yang akan digelar di Mataram, Pulau Lombok, NTB, pada 30 Juli-6 Agustus 2016 mendatang. 

MTQ diharapkan menjadi magnet yang menarik kunjungan wisatawan Muslim dalam negeri serta internasional. Setiap provinsi di seluruh Indonesia akan mengirimkan kafilahnya untuk mengikuti lomba tersebut. Inilah kali kedua NTB menjadi tuan rumah MTQ Nasional setelah pada 1973 silam. Artinya, perlu waktu 43 tahun bagi provinsi tersebut menunggu untuk ditunjuk sebagai penyelenggara. 

"Kita jadikan ini (MTQ Nasional 2016) yang monumental," kata Wakil Gubernur NTB Muhammad Amin kepada awak media di Mataram, Senin (8/2). 

Mewakili Gubernur NTB Muhammad Zainul Majdi, dia menerima kedatangan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Puan Maharani. Dalam kesempatan itu, Menteri Puan meninjau Islamic Center NTB sebagai arena utama penyelenggaraan MTQ Nasional 2016. 

Pemerintah pusat mendukung penuh kesuksesan MTQ Nasional 2016 di Lombok. Menteri Puan pun mendorong kampanye dari seluruh kementerian di bawah koordinasinya agar publik luas mengetahui ajang tahunan tersebut. 

Diperkirakan, MTQ akan dihadiri tak kurang dari lima ribu pengunjung. Namun, menurut Puan, potensi wisata halal NTB harus didorong semaksimal mungkin dalam momentum MTQ tersebut. Demikian pula, dengan wisata keindahan alam pantai di Lombok yang tak kalah dengan Bali. 

"Hanya kemudian harus dipastikan, nanti dalam penyelenggaraannya (MTQ Nasional), tidak ada masalah berkaitan dengan tata kelola keuangan negara," ujar Menteri Puan Maharani saat meninjau kompleks Islamic Center NTB di Mataram, NTB, Senin (8/2) lalu. 

Putri mantan presiden Megawati Soekarnoputri itu juga mengingatkan pihak Pemprov NTB agar mempertahankan Islamic Center NTB sebagai kawasan yang produktif. Dalam arti, kegiatan keagamaan dan bisnis di sana terus hidup sesudah penyelenggaraan MTQ. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement