Jumat 05 Feb 2016 23:00 WIB

Milad ke-2, Kutub Gerakan Amalan Dakwah yang Terlupakan

Dakwah
Foto: Dok. Republika
Dakwah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Kutub, Ustaz Suhito. Ia mengatakan, peringatan Milad ke-2 Kutub tersebut tidak terlepas dari ungkapan rasa syukur terhadap Allah SWT.

"Alhamdulillah, respons dari masyarakat juga cukup bagus. Artinya, keberadaan Kutub ini diterima masyarakat. Inilah wujud bersyukur kami, terlepas dari acara miladnya," katanya. (Baca: Ruqyah banyak Disalahartikan)

Ustaz Suhito melanjutkan, sejumlah acara tersebut diselenggarakan untuk menggelorakan kembali amalan yang hampir tidak pernah ditinggalkan oleh Rasulullah SAW, yaitu shalat Tahajud.

"Ini sekaligus menyiarkan kembali, menggerakkan kembali, menggelorakan kembali bahwa ada suatu amalan yang kita lakukan sebagai energi ketika kita nanti akan tampil berdakwah, akan memberikan kontribusi dalam kegiatan keumatan. Intinya di situ dari kegiatan-kegiatan milad ini," ungkapnya.

Menurutnya, milad ini tidak hanya diselenggarakan di Kota Tangerang, tetapi juga diselenggarakan di beberapa daerah lainnya, seperti di Surabaya, Semarang, Yogyakarta, dan Kalimantan Timur. "Lima titik kita selenggarakan serentak tanggal 30 dan 31 Januari," ucapnya.

Ia menegaskan, peringatan tersebut merupakan ungkapan syukur Kutub atas apa yang sudah dicapai selama tahun 2015. Tahun ini, kata dia, Kutub ingin memberikan semangat kepada semua masyarakat agar turut mengamalkan ibadah malam tersebut. "Yuk kita gelorakan semangat bertahajud untuk membangun kembali kemajuan umat Islam," ujarnya.

Ia menceritakan awal berdirinya komunitas tersebut. Menurutnya, hadirnya Kutub di tengah masyarakat tidak terlepas dari perkembangan media sosial. "Ini peluang kami bagaimana perkembangan teknologi bisa dimanfaatkan supaya amalan ini kita gelorakan ke masyarakat," ucapnya.

Ia melanjutkan, saat ini Kutub sudah memiliki cabang di hampir seluruh Indonesia. Bahkan, kata dia, kini juga sudah ada anggota di luar negeri yang turut juga mengamalkan Tahajud berantai, seperti di Hong Kong, Taiwan, Dubai, dan beberapa negara Timur Tengah lainnya. "Di luar negeri juga ada. Tapi, yang aktif di Hong Kong dan Taiwan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement