Kamis 28 Jan 2016 20:47 WIB

Komunitas Muslim Jerman Resah, Ada Apa?

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Muslim Jerman
Muslim Jerman

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Insiden pelecehan Malam Tahun Baru di Cologne, Jerman meresahkan komunitas Muslim. Pasalnya, setelah kejadian tersebut muncul stigma negatif dan desakan terhadap pemerintah agar mengurangi jumlah imigran Jerman.

“Orang-orang mulai menggeneralisir,” tutur Reinke dilansir Deutsch Weller, Kamis (28/1).

“Ketika rumor muncul adanya imigran di antara pelaku pelecehan, insiden tersebut dikaitkan dengan adanya pengungsi di Jerman ‘Kalian membawa kriminal dalam diri kalian’, kata mereka. Bahkan mengatakan Islam hanya mengajarkan kejahatan.”

Keluarga Reinke, saudara laki-laki, dan suaminya menjadi korban serangan islamofobia. Saudara laki-lakinya yang memiliki janggut diserang dan dipukuli di jalan karena ia berjanggut. Saudara Reinke dianggap sebagai Muslim radikal, dan akhirnya ia harus mencukur janggutnya.

Reinke mengunggah kabar menyatakan rasa sedih, malu, dan marah terhadap insiden pelecehan itu.  Ia pun mengawali postnya dengan perkenalan dirinya seorang Muslim Jerman. Post pada akun Facebooknya tersebut mengundang banyak reaksi, termasuk komentar-komentar rasis, di samping komentar positif.

“Banyak respon positif, tetapi banyak pula respon negatif, komentar-komentar rasis yang tidak ada hubungannya dengan apa yang saya tulis,” ujar Reinke.

Muncul tudingan Reinke tak memahami pelecehan yang dialami oleh wanita korban pelecehan di Cologne tersebut. “Pelecehan seksual, pada wanita, pria, atau anak-anak adalah hal buruk,” ujarnya. “Saya tidak ingin ada seorang pun yang mengalami.”

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement