REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Masa depan anak-anak sangat ditentukan cara orang tua mendidiknya. Karena itu, mulai sejak dini anak-anak harus ditanamkan dengan keimanan yang kuat, sehingga tidak terjebak dalam kehidupan dunia gemerlap.
Menurut Uztaz Bendri Jaisyurrahman dari Yayasan Sahabat Ayah, cara itu yang dilakukan Nabi Muhammad saw dalam mendidik anak. Ia mengatakan, Rasulullah saw pada masanya mengajarkan iman terlebih dahulu kepada anak-anak sebelum mengajarkan Alquran.
"Kami lebih dulu belajar iman baru belajar Alquran. Pada saat kami mulai belajar Alquran makin bertambah iman kami, sementara kalian hari ini (para tabiin), kalian lebih dulu belajar Alquran sebelum iman," kata Ustaz Bendri seperti yang disampaikan sahabat Nabi saw bernama Jundub bin Abdillah.
Berdasarkan perkataan Jundub tersebut, kata Ustaz Bendri, anak didik saat ini harus diperkenalkan dengan tauhid terlebih dahulu agar keimanan terhadap Allah terpupuk di dalam dirinya.
Ustaz Bendri menambahkan, poin pertama dalam mendidik di usia dini memang mengenalkan Allah dengan sebenar-benarnya. Tapi saat ini, kata dia, Allah justru banyak diperkenalkan dengan nama Allah yang Almutasyaddid atau Maha Galak. Padahal, Allah mempunyai nama yang sejatinya itulah yang harus diperkenalkan, yaitu Arrahman dan Arrahim.
"Bagaimana anak mengenal Allah yang Arrahman dan Arrahim, tentu dari wajah orang yang pertama kali mengasuhnya, dari orang tuanya atau ustaz-ustazahnya," katanya.