Rabu 27 Jan 2016 13:55 WIB

Cara Pesantren Jihad Lawan Terorisme

Rep: C23/ Red: Achmad Syalaby
Terorisme (ilustrasi).
Foto: blogspot.com
Terorisme (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Ikatan Pesantren Indonesia (IPI) Zaini Ahmad mengatakan pihaknya akan terus berupaya mendidik dan mencetak santri-santri yang memegang prinsip teguh ajaran dan nilai-nilai Islam.  Hal itu dilakukan dalam rangka jihad memerangi fenomena radikalisme dan terorisme yang tengah marak di Indonesia.

Zaini menilai selama ini makna jihad telah banyak tercoreng akibat perbuatan oknum-oknum yang kerap mengklaim, dia sebagai bagian dari kelompok keagamaan. Jihad, kata dia, selalu dikaitkan dengan perang atau tindakan-tindakan yang menimbulkan gejolak di masyarakat. "Padahal jihad bukan seperti itu. Jihad juga bisa dilakukan dengan cara  membina putra-putri kita agar mampu memberikan sumbangsih terhadap bangsa dan negara," jelasnya, Rabu (27/1).

Atas dasar itu, Zaini akan mendukung langkah dan rencana besar IPI dalam menyampaikan pemikiran-pemikiran positif terhadap penyelenggaraan pendidikan pesantren. "Saya yakin potensi pesantren sangat besar. Dan potensi itu harus bermanfaat, tidak saja bagi pengasuh dan kalangan pesantren, tapi juga masyarakat secara keseluruhan," tuturnya.

Ia juga mengungkapkan akan berupaya mengajak semua pihak, termasuk pemerintah, untuk mewujudkan hal tersebut. Karena menurutnya, peran pemerintah sangat dibutuhkan dalam mengembangkan potensi pesantren, yang sampai saat ini turut berperan dalam menjaga keutuhan dan kemerdekaan Indonesia. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement