Rabu 27 Jan 2016 04:51 WIB

Tahun 2020, Jumlah Traveler Muslim Naik Signifikan

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Wisatawan Muslim
Wisatawan Muslim

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Meningkatnya populasi Muslim di seluruh dunia dipastikan berdampak pada jumlah traveler Muslim. Hal tersebut diperhitungkan oleh CrescentRating dan MasterCard.

Berdasarkan perhitungan itu, peningkatan traveler Muslim pada tahun 2020 diperkirakan dapat mencapai 39 persen. Angka tersebut menjadi perhitungan dan daya tarik untuk mengembangkan bisnis penerbangan syariah.

Salah satu penyedia jasa penerbangan yang berdasar pada aturan Islam adalah Rayani Air. Perusahaan asal Malaysia tersebut baru mulai terbang pada 20 Desember tahun lalu. Rayani Air menyusul beberapa maskapai lain yang telah menyediakan jasa penerbangan syariah seperti Saudi Arabian Airlines, Royal Brunei Airlines, dan Iran Air.

“Saya dengar maskapai ini mengikuti aturan-aturan Islam seperti mengumandangkan doa sebelum lepas landas,” ujar salah seorang penumpang Muslim, Abdullah Al Mubarak. “Pramugarinya pun berpakaian sopan. Bagus, menurut saya. Apalagi saya pergi bersama anak laki-laki saya.”

Maskapai ini tidak menyediakan alkohol, menghidangkan menu makanan halal, dan pramugari diwajibkan mengenakan penutup kepala. Selain Rayani Air, Firnas Air—maskapai syariah asal Inggris—kini ikut bersaing memperebutkan keuntungan pasar senilai 145 miliar dolar dari penumpang Muslim.

“Penumpang Muslim jelas mencari pelayanan dan pengalaman yang baik, mana maskapai yang mampu memenuhi kebutuhan mereka,” jelas CEO CrescentRating, Fazal Bahardeen. “Jelas akan ada pertumbuhan potensi bagi maskapai-maskapai penerbangan (yang melarang alkohol, menyediakan makanan halal, dan menyiapkan fasilitas sholat, red).”

Apa yang menjadi tantangan dari maskapai syariah adalah menarik penumpang non-Muslim. Tantangan tersebut dipaparkan oleh Chief Executive Amanah, Abas Jalil. “Tantangannya adalah memberikan persepsi baik bahwa maskapai yang menyediakan fasilitas syariah menyediakan pelayanan yang baik bagi semua orang,” jelasnya.

Menurut perhitungan Pusat Riset Pew, jumlah Muslim akan mencapai peningkatan hingga 73 persen pada tahun 2050. “Keyakinan semakin memengaruhi keputusan konsumsi. Jasa travel untuk Muslim akan menjadi sektor dengan pertumbuhan tercepat,” menurut CrescentRating dan MasterCard.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement