Senin 25 Jan 2016 13:03 WIB

Terjebak Aliran Sesat, Masyarakat Kita Belum Dewasa

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Agung Sasongko
Aliran sesat (ilustrasi)
Foto: Republika/Mardiah
Aliran sesat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Bimas Islam Machasin mengatakan, banyak masyarakat yang terjebak dengan aliran sesat karena masyarakat Indonesia belum dewasa. Mereka mudah menerima iming-iming tertentu.

"Meskipun orang yang tidak dikenal masyarakat mudah menerima iming-iming dan tidak bisa meneliti orang tersebut dengan alasan apa membawa paham yang berbeda,"ujar dia kepada Republika.co.id, Senin (25/1).

Maraknya aliran sesat di Indonesia juga diduga karena tokoh pembawa paham sesat tersebut memiliki agenda tertentu. Namun agenda tersebut tidak secara terang-terangan dijelaskan kepada masyarakat yang berusaha diajak.

Machasin mengakui alasan semakin maraknya aliran sesat karena kendali yang lemah baik dari pemerintah maupun diantara sesama masyarakat. Banyak ruang kosong yang mudah disusupi oleh kelompok yang menyimpang.

Bimas berusaha untuk meningkatkan kapasitas penyuluh agama di berbagai daerah baik kualitas maupun kuantitasnya. Namun demikian pihaknya masih terkendala masalah anggaran untuk meningkatkan penyuluh agama. 

Machasin membantah jika aliran sesat terbanyak berada di Jawa Barat. Menurut dia di daerah lain juga terdapat aliran sesat seperti Sulawesi, Jawa Tengah dan Jawa Timur. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement