Jumat 22 Jan 2016 22:31 WIB

Dari Sahara, Keilmuan Islam menyebar Hingga Barat Afrika

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Darsalamy, Kano, Nigeria.
Foto: Weebly.com
Darsalamy, Kano, Nigeria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pusat keilmuan Islam menyebar dari jantung Afrika mengarah ke Barat, melewati Chad hingga Nigeria. Di sana,  tibalah kita di dua kota, Kano dan Katsina.

Keduanya bagian dari Hausa. Masjid megah Gobarau berdiri di daerah tersebut. Tidak main-main, kota metropolis ini kemudian berkembang menjadi pusat belajar bagi cendikiawan di bawah kepemimpinan Mohammed Korau.

Katsina menghasilkan cendikiawan ternama seperti Ibnu Sabbag, yang disebut sebagai ‘jalan menuju ilmu pengetahuan’, menimba ilmu tak lain di Katsina. Sedangkan Kano berkembang sebagai pusat belajar Islam di bawah kepemimpinan Muhammad Rumfa.

(Baca: Sahara, Pusat Keilmuan Islam di Afrika)

Kemahsyuran Kano sebagai tempat menimba ilmu bahkan menarik Muhammad Al–Maghli, ahli hukum dari Algeria, untuk belajar di sana.

Perjalanan ke arah barat belum selesai. Burkina Fasso adalah pemberhentian berikutnya. Cendikiawan Wangara mendirikan sebuah desa tempat mendalami ilmu dan doa. Berdirinya desa tersebut sesungguhnya akibat adanya perselisihan di Kota Bobo-Dioulasso.

Namanya ialah Desa Darsalamy. “Rumah Kedamaian”, jika mengartikan nama ‘Darsalamy’ dalam bahasa arab. Sistem belajar di sana terinspirasi oleh cendikiawan Mali, Al–Hajj Salim Suwari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement