Jumat 22 Jan 2016 22:01 WIB

Al-Muqaddasi, Sang Jenius yang Tersembunyi

Rep: MGROL57/ Red: Agung Sasongko
Kitab karya Al-Muqaddasi
Foto: Muslimheritage.com
Kitab karya Al-Muqaddasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Al–Muqaddasi mengabdikan diri sebagai seorang cendikiawan di usia ke-20, diperkirakan saat ia pergi haji pertama kali. Ia mulai bertekad mendalami bidang geografi.

Al-Muqaddasi mulai melakukan berbagai perjalanan demi mendalami ilmu kebumian tersebut. Buah dari dua dekade menjelajahi daratan Arab, ditulislah oleh Al – Muqaddasi, sebuah buku yang memaparkan sistematis mengenai negara-negara Islam yang pernah dikunjunginya.

Buku tersebut berjudul Ahsan At-Taqasim fi Ma'arifat Al-Aqalim, secara garis besar berisi detil negara-negara yang dikunjunginya. Secara sistematis Al–Muqaddasi menjelaskan tempat-tempat yang pernah disambangi. Dari buku yang diterjemahkan ke berbagai bahasa itu, dapat disimpulkan hampir seluruh negara Islam pernah dikunjunginya.

(Baca: Dunia Lebih Mengenal Marco Polo Ketimbang Al-Muqaddasi)

Hebatnya lagi, ilmuwan-ilmuwan geografi barat bahkan menemukan seluruh cabang ilmu geografi modern telah disentuh oleh Al–Muqaddasi dalam bukunya itu. Spesialis geografi Islam asal Prancis, Andre Miquel menyatakan buku tersebut memuat seluruh aspek geografi—total geographical science.

Buku tersebut tak hanya memuat paparan ilmiah dan sistematis, Al-Muqaddasi yang juga ahli dalam sastra menuliskannya dengan indah. Seperti karya literatur Timur Tengah pada masa itu.

Dalam bidang keilmuan sosial, ia adalah perintis. Pendekatan-pendekatan dalam karyanya bisa dikatakan mencapai pendekatan antropologi. Di dalam karya-karyanya pula, ternyata Al–Muqaddasi bahkan memaparkan pula air sebagai indikator sosial.

Masalah ekonomi pun disentuhnya, beserta pembangunan kota dan daerah pemukiman. Belum ada cendikiawan pendahulu Al – Muqaddasi yang penah membahas ilmu sosial sedetil dan seholistik sang ahli geografi.

Al–Muqaddasi, dengan karyanya yang begitu hebat, namanya tak begitu dikenal. Ia adalah jenius tersembunyi dalam peradaban Islam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement