REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Ulama mursyid thariqah asal Suriah, Syaikh Adnan Al-Afiyuni mengungkapkan, banyak orang yang belum memahami arti pentingnya dari sebuah negara. Dia menjelaskan, negara terasa penting apabila sudah berada dalam kondisi yang benar-benar terpuruk. Contohnya saja kasus Suriah.
"Kita bisa mengetahui nilai penting negara ketika kita tidak lagi mendengar tawa anak kecil kecuali desingan peluru, kita tahu arti penting negara ketika hilangnya harapan dan kebahagiaan," ujar Adnan dalam acara Konferensi Internasional Bela Negara yang diadakan oleh Jammiyah Ahlith Thariqah al-Mutabaroh An-Nahdliyah (Jatman) di Pekalongan, Jumat (15/1),
Sebelum hal itu terjadi, kata Adnan, masyarakat perlu diberi semangat dan motivasi untuk senantiasa membela negara dari segala bentuk ancaman. (Baca: Ulama Suriah Serukan Bela Negara).
Lain halnya dengan ulama mursyid thariqah asal Maroko, Al Aziz al Idrisi. Menurut Al Aziz, melakukan bela negara harus dimulai dari pembangunan individu yang baik. Karena, berbagai persoalan dan problematika bermula dari kepribadian seseorang.
"Pembangunan individu yang baik dimulai dari pembersihan kalbu sebagai penguasa jasad manusia," kata Al Aziz.
Baik buruknya perbuatan bermula dari kondisi kalbu. Apabila kalbu sehat maka tindakan yang dilakukan adalah tindakan yang baik. Negara pun memiliki pondasi bangsa yang kokoh dan terhindar dari ancaman.