Jumat 15 Jan 2016 13:24 WIB

Ulama Suriah Kutuk Pengeboman Sarinah

Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1).  (Republika/Yasin Habibi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Suasana di lokasi terjadinya bom dan baku tembak di Pos Polisi Sarinah, Jakarta Pusat, Kamis (14/1). (Republika/Yasin Habibi)

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN -- Pembimbing Spiritual Thoriqah yang berasal dari Suriah, Syeikh Adnan mengutuk keras peristiwa peledakan bom di kawasan Mal Sarinah Jalan MH Thamrin Jakarta, pada Kamis (14/1).

"Islam tidak membenarkan membunuh. Hal ini (peritiwa pengeboman, red) sama saja membunuh sesama umat manusia," katanya pada acara "Konferensi Ulama Thariqah Internasional di Pekalongan, Jawa Tengah, Jumat (15/1) siang.

Agama Islam, kata dia, tidak membenarkan terjadinya pertumpahan darah antarmanusia, seperti peristiwa bom di Jakarta. "Pemahaman yang radikal akan membawa dampak kerusakan di dunia maupun akhirat sehingga manusia harus mampu menahan hawa nafsu yang menyesatkan," katanya.

(Baca: Polisi Temukan Bendera ISIS di Rumah Tersangka Pengeboman Sarinah)

Pada Konferensi Ulama Thariqah Internasional dengan mengabil tema "Bela Negara, Pengertian, dan Urgensinya Dalam Islam" ini diikuti oleh 300 ulama thariqah Indonesia dan luar negeri.

Sejumlah ulama thoriqoh dari luar negeri, antara lain, Habib Zaid bin Abdurrahman bin Yahya (Yaman), Syeikh Umar Hadhrah (Sudan), Syeikh Aziz Abidin (Amerika Serikat), Syeikh Mahmud dan Syeikh Omar Dieb (Suriah), Syeikh Aziz Al Kubaiti Al Idrissi (Maroko), serta Habib Abu Bakar Al Adni bin Ali Masyhur (Yaman).

Panitia Seksi Konferensi Ulama Thariqah, Fidriansyah, mengatakan pada kegiatan ini, selain menyelenggarakan pernikahan massal, panitia juga menyelenggarakan konferensi ulama thoriqah yang diikuti oleh uma dalam negeri dan luar negeri. "Nantinya, pada akhir kegiatan, akan ada kesepakatan para ulama thariqah tentang bela negara," katanya.

Baca juga: Ini Pernyataan Sekjen PBB Atas Bom Sarinah

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement