REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI) Din Syamsuddin mengatakan anak muda yang masih labil menjadi sasaran empuk bagi gerakan menyimpang, seperti Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar).
"Di tengah perkembangan anak muda yang mencari jati diri ini yang kadang dimanfaatkan sejumlah gerakan menyimpang," kata Din di Jakarta, Rabu (13/1).
Bahkan, kata Din, anak yang masih mencari jati diri itu cenderung digiring Gafatar untuk tidak perlu menghormati orang tua kandung mereka jika berbeda pandangan.
Menurut mantan Ketum Muhammadiyah ini, Gafatar juga memiliki kecenderungan untuk merekrut anggota baru secara halus. Dengan cara ini, banyak lapisan masyarakat yang ikut dengan Gafatar karena tertarik dengan program-programnya yang menawarkan tentang pemberdayaan masyarakat.
Baca juga: Begini Cara Gafatar Rekrut Anggotanya