Jumat 08 Jan 2016 18:03 WIB

Ulama Thariqah Gelar Konferensi Bela Negara

Rep: Fira Nursyahbani/ Red: achmad syalaby
Bela Negara/Ilustrasi
Bela Negara/Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, PEKALONGAN - Dalam rangka memperingati Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 H, Mursyid Thoriqoh Indonesia menggelar Konferensi Internasional Bela Negara. Konferensi yang mengusung tema "Bela Negara: Pengertian dan Urgensinya dalam Islam" ini akan diselenggarakan di Hotel Santika Pekalongan, Jawa Tengah, 15 Januari 2015.

"Para Ulama Thoriqoh memandang masalah bela negara sekarang sangat penting untuk diperhatikan," kata Ketua Jammiyah Ahlith Thoriqoh al-Mutabaroh An-Nahdliyah (Jatman), KH Al-Habib Muhammad Luthfi, Jumat (8/1).

Dalam acara tahunan ini, Habib Luthfi mengajak seluruh kalangan thoriqoh untuk sungguh-sungguh mengoptimalkan kekuatan spiritualitas jamaah thoriqoh untuk menguatkan aspek bela negara. Meningkatkan aspek bela negara juga tidak terlepas dari pengaruh konflik di negara-negara Timur Tengah yang secara langsung berdampak pada Indonesia.

Menurutnya, ketegangan di Timur Tengah tidak semata-mata menyangkut masalah politik. Melainkan termasuk masalah agama. Terlebih ketegangan tersebut mulai berimbas pada umat Islam di Indonesia dan menimbulkan keprihatinan para ulama thoriqoh.

"Melalui konferensi ini, diharapkan kesadaran bela negara bisa bangkit didasarkan spiritualitas seperti yang diajarkan dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW," jelas dia.

Selain dihadiri ulama-ulama Indonesia, konferensi ini juga akan dihadiri sejumlah ulama thoriqoh dari berbagai negara, seperti Syaikh Aziz Abidin dari Amerika Serikat, Syaikh Fadhil dari Turki, Syaikh Aziz Al-Iddrisi dari Maroko, Syaikh Muhammad Sulaiman dari Sudan, Syaikh Zaid bin Yahya dari Yaman, Syaikh Aun Al-Qaddumi dari Yordania, dan Syaikh Adnan Al-Afiyuni dari Suriah.

"Konferensi juga dihadiri Ketua PBNU KH Said Agil Siradj sebagai pembicara," ujarnya. Konferensi akan dilanjutkan dengan silaturahim dan pemaparan arti bela negara oleh sejumlah pejabat negara, di antaranya Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu, Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan Kapolri Jenderal Badrodin Haiti.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement