REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dirjen Pelaksanaan Haji dan Umrah Kemenag Abdul Jamil baru saja melakukan kunjungan ke Arab Saudi. Pada kunjungan tersebut, dibahas kuota haji untuk Indonesia dan penandatanganan MoU kedua negara pada Maret mendatang.
MoU tersebut terkait pelaksanaan haji seperti fasilitas, kuota jamaah haji, dan lain sebagainya. "Kunjungan kami antara lain membahas mengenai MoU yang akan dilaksanakan pada Maret nanti untuk membahas pelaksanaan haji dan semua hal yang berkenaan dengan haji," katanya kepada Republika.co.id, Senin (4/1).
Mengenai kuota haji, dia mengaku sudah melakukan pembicaraan dengan berbagai pihak dari sekarang. Termasuk ketika kunjungan tersebut dia juga sudah berbicara pula dengan Kementerian Perhubungan Arab Saudi di Riyadh.
Kunjungan tersebut juga membahas Muasasah. Kemenag mendesak mereka untuk melakukan perbaikan dari tahun lalu.
"Perbaikan tersebut diantaranya mengenai pendingin di Arafah yang masih ada yang tidak berfungsi, mengenai instalasi, pasokan listrik, dan katering yang masih ada yang tidak sesuai selera Indonesia," kata dia.
Mengenai katering, dia menegaskan bahwa mereka harus berusaha agar bisa menyediakan makanan Indonesia, seperti balado, dan rendang. Mereka harus memperhatikan makanan Indonesia, karena hal itu bagian dari peningkatan kualitas pelayanan.
Pada tahun-tahun sebelumnya tidak ada pendinginnya ada kemah jamaah haji, tapi tahun kemarin sudah ada. Hal ini merupakan peningkatan layanan yang signifikan. Namun ternyata ada kekurangan dalam pelayanan tersebut, sehingga dia meminta dalam kunjungan tersebut agar tahun depan dipersiapkan sejak dini agar pelayanan maksimal.
"Saya tekankan jamaah haji terbesar dari iIdonesia tentu harus diperhatikan pelayanannya," katanya.