REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Pengurus Wilayah Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) mengampanyekan program Pesantrenku Bersih Pesantrenku Keren (PBPK) sebagai agenda lanjutan Gerakan Ayo Mondok.
“Program ini menjadi bagian strategis untuk mempromosikan pesantren sebagai tempat belajar yang nyaman dan bersih,” kata Ketua Program PBPK Ustaz Abu Choir al-Fadhol dilansir dari nu.or.id, Senin (4/1).
PBPK, ujarnya, keinginan PW RMI Jawa Tengah untuk terus menguatkan brand pesantren sebagai rujukan pendidikan. Secara sistem, pengelolaan pendidikan, nilai etika dan keberkahan, pesantren sudah sangat bagus, hanya pengemasan nilai-nilainya yang lebih dimaksimalkan agar diketahui publik.
Ketua Pengurus Pusat RMINU KH Abdul Ghofar Rozien mengungkapkan bahwa gerakan Ayo Mondok pada tahun 2015 lalu telah berdampak positif bagi pesantren.
"Setelah Gerakan Ayo Mondok, banyak pesantren yang menginfokan kewalahan menerima santri baru. Ada yang mengalami peningkatan 200-300 persen karena masyarakat menjadi tahu bagaimana cara memondokkan anak, dan bagaimana sistemnya," terang Rozien.
Menurutnya, program PBPK AyoMondok 2016 menjadi salah satu poin penting dalam kampanye pesantren sebagai rujukan pendidikan lintas generasi.