Sabtu 02 Jan 2016 10:40 WIB

Pelecehan Simbol Agama Harus Dewasakan Umat Islam

Rep: c 62/ Red: Indah Wulandari
Terompet sampul Alquran
Foto: JAK TV
Terompet sampul Alquran

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ketua Umum PP Muhammaddiyah Haedar Nashir mengatakan, ada beberapa hal yang mesti dicermati dari peristiwa penggunaan simbol Islam, seperti dalam kasus terompet berbahan sampul  Alquran serta sandal dan permen bermotif tulisan Allah. 

“Pertama ini menguji kesadaran umat Islam, tapi di  satu pihak kita mesti arif di dalam menghadapi persoalan ini," kata Haedar, akhir pekan lalu.

Artinya, kata dia, dalam menghadapi persoalan ini umat Islam tidak perlu panas hati sampai bertindak sendiri dengan melanggar norma hukum dan norma sosial di masyarakat.

Peristiwa ini, kata Haedar, menjadi  ujian  serta tantangan kehidupan beragama.  “Akan selalu di hadapkan dengan persoalan yang sering datang silih berganti,” ujarnya.

Untuk itu, kata dia, kedewasaan dan kecerdasan pada diri setiap Muslim dalam menghadapi tantangan seperti ini sangat diperlukan. Lantaran hakikat setiap Muslim punya ajaran Islama yang kuat, kokoh, arif dan bijaksana serta cerdas.

 

Haedar mengatakan, peristiwa penistaan terhadap simbol agama Islam sudah sering terjadi dalam banyak kasus, yang kemudian bisa memancing umat Islam untuk melakukan tindakan-tindakan tidak diharapkan. Padahal, kata dia, umat Islam hanya ingin membela simbol-simbol agamanya dari pelecehan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement