Kamis 31 Dec 2015 23:30 WIB

'Kokohkan Persaudaraan Demi Perbaikan Jelang 2016'

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Dzikir Nasional 2015 yang diadakan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (31/12).
Foto: Republika/Raisan al Farisi
Dzikir Nasional 2015 yang diadakan di Masjid At-Tin, Jakarta Timur, Kamis (31/12).

REPUBLIKA, JAKARTA -- Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) KH Ma'ruf Amin menegaskan masyarakat Indonesia harus membangun persaudaraan terhadap sesama tanpa memandang perbedaan agama. "Segala permasalahan yang membuat terkoyaknya kesatuan bangsa, adanya konflik sosial politik serta menurunnya perekonomian Indonesia, tidak boleh terjadi kembali pada tahun 2016," kata Kiai Maruf, Kamis Malam.

Karena itu, dengan adanya Dzikir Nasional Republika 2015 yang dilaksanakan, Kamis (31/12) di Masjid At Tin, Jakarta ini merupakan salah satu upaya untuk meminta kepada Allah SWT. agar permasalahan-permasalahan itu tidak terjadi kembali.

"Dzikir Nasional ini untuk mendekatkan diri kepada Allah swt., meminta supaya masa-masa yang tidak baik pada tahun sebelumnya tidak terulang kembali pada tahun depan, atas izin allah," tuturnya ketika ditemui Republika usai memberikan tausyiah di Masjid At Tin, Jakarta, Kamis (31/12).

Selain itu, dzikir nasional ini menurutnya salah satu upaya untuk membangun ukhuwah tersebut. Dengan adanya rasa persaudaraan maka diharapkan semua masalah tersebut tidak akan terulang, atas izin Allah swt, pada tahun 2016 nanti.

Kiai Ma'ruf menyadari MUI merupakan tenda besar bagi ratusan ormas Islam yang ada di Indonesia. Karena Islam di Indonesia terdiri dari berbagai kelompok. Sehingga MUI pada tahun depan akan terus menggaungkan kerukunan umat Islam. MUI akan selalu menggaungkan Islam wasathiyah yang tidak mementingkan ego, fanatisme kelompok dan berislam moderat.

Tidak hanya itu, dia juga menegaskan agar semua elemen untuk selalu menyatukan kepentingan nasional daripada kepentingan kelompok, sehingga ada kesamaan untuk bersatu. Baginya perbedaan merupakan sebuah keniscayaan, sehingga tugas kita adalah toleransi terhadap perbedaan-perbedaan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement