Rabu 30 Dec 2015 17:22 WIB

Saran ICMI Agar tak Terjadi PHK

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Indah Wulandari
 Ketua Umum ICMI 2015 terpilih, Jimly Asshiddiqie menyampaikan sambutannya saat penutupan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (13/12). (Republika/Agung Supriyanto)
Ketua Umum ICMI 2015 terpilih, Jimly Asshiddiqie menyampaikan sambutannya saat penutupan Muktamar VI dan Milad ke-25 ICMI di Mataram, Nusa Tenggara Barat, Ahad (13/12). (Republika/Agung Supriyanto)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Ikatan Cendekiawan Muslim se-Indonesia (ICMI) menilai perjalanan menuju akhir tahun 2015 diwarnai dengan perlambatan ekonomi baik disebabkan oleh faktor internal maupun eksternal. Sehingga, berpengaruh terhadap beberapa aspek.

"Akibatnya stabilitas harga bahan pokok terganggu, terjadinya unemployment, pelemahan nilai tukar rupiah, kemiskinan," kata Ketua Umum ICMI Jimly Asshiddiqie, dalam acara Refleksi Akhir Tahun ICMI, Rabu (30/12).

Jimly juga melihat pemanfaatan APBN dan APBD belum terserap dengan efektif. Untuk itu, kedepan ICMI mengharapkan ekonomi dapat tumbuh tumbuh minimal 6 persen.

ICMI menyarankan agar pemerintah dapat membuka lapangan pekerjaan yang lebih luas, dan menghindari terjadinya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).

Pemerintah juga perlu memperhatikan pengelolaan energi dan sumber  daya alam demi kemaslahatan bangsa. "Freeport harus dikelola dengan sebaik-baiknya," jelas Jimly.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement