REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Hampir semua orang merayakan momen pergantian tahun dengan berbagai cara. Tidak sedikit dari mereka yang merayakannya hanya dengan pesta pora dan hura-hura semata.
"Caranya meninggalkan perbuatan-perbuatan yang tidak baik dan menjaga kebaikan tahun sebelumnya," kata Sekretaris Umum Majelis Intelektual dan Ulama Muda Indonesia (MIUMI) Ustaz Bachtiar Nasir, Rabu (30/12).
Ustaz Bachtiar mengatakan, pergantian tahun akan lebih baik jika dimaknai dengan introspeksi dan evaluasi selama satu tahun yang lalu. Selanjutnya, momen ini dimanfaatkan untuk membuat rencana-rencana amal sholeh yang akan dikerjakan di tahun mendatang.
Merencanakan resolusi di tahun baru, menurut Ustaz Bachtiar, bisa dimulai dengan memprioritaskan amal saleh seperti yang dilakukan oleh nabi Muhammad SAW setiap harinya. Yaitu, memperbaiki ibadah wajib, menambah ketaatan dan menumbuhkan rasa takut kepada Allah SWT dengan cara berzikir.
"Serta, mulai membaca dan merasakan ayat-ayat Allah SWT sampai menangis dan bersujud," katanya menambahkan.
Amal sholeh lainnya yang harus diprioritaskan pada tahun mendatang menurut Ustaz Bachtiar yaitu menjaga silaturahim. Di tengah zaman yang serba individualistik dan materialistik, orang sibuk dengan dunianya sendiri sehingga lupa dengan lingkungannya.
Maka, lakukan kebaikan-kebaikan yang dapat dirasakan oleh orangtua, karib kerabat dan orang-orang yang berjasa di dalam hidup.
Sementara dari sisi waktu, Ustaz Bachtiar mengatakan, harus cermat dalam memanfaatkan waktu.