Senin 28 Dec 2015 21:51 WIB

PB PII dan ACT Kembangkan Kaderisasi Penanganan Bencana

Rep: c35/ Red: Agung Sasongko
Petugas melakukan pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf, di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG), Pos Pengamatan Gunung Bromo, Cemorolawang, Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur,
Petugas melakukan pengukuran amplitudo maksimal (amak) pada alat seismograf, di Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PMVBG), Pos Pengamatan Gunung Bromo, Cemorolawang, Ngadisari, Probolinggo, Jawa Timur,

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PB PII kembali melakukan kerja sama bersama ACT dalam bidang kebencanaan pendidikan dan sosial. Kerja sama tersebut terfokus pada pengembangan kelembagaan organisasi termasuk kaderisasi.

"Bentuk Kerja sama ini sangat penting karena didalamnya terdapat misi kemanusiaan," ujar Ketum PB PII Munawar Khalil, Senin (28/12).

Adapun beberapa poin yang mendasari PB PII dan ACT dalam membuat MoU tersebut antara lain, mereka menyadari Indonesia adalah negara yang rentan bencana alam seperti gempa, banjir, tsunami, erupsi gunung berapi, dan lainnya.

Khalil menegaskan upaya peningkatan kesadaran masyarakat Indonesia yang sebagian besarnya masih awam akan bahaya bencana merupakan hal yang penting untuk dilakukan.  "Kesadaran masyarakat haruslah sejalan dengan pengembangan sosialisasi di Indonesia, oleh karena itu butuh peran bersama dari semua pihak," katanya menegaskan.

Untuk mewujudkan hal-hal tersebut perlu dilakukan upaya serius, komprehensif, dan sinergi kelembagaan dakwah di Indonesia. Yakni dalam bentuk bersama-sama membantu pengembangan kelembagaan organisasi di berbagai jenjang kepengurusan.

Kemudian juga bersama-sama menyiapkan kader-kader dari kalangan pelajar yang mempunyai skill di bidang penanganan bencana. Serta, peningkatan kualitas SDM pelajar Indonesia yang berkaitan dengan masalah kebencanaan dan pemberdayaan masyarakat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement