REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tak hanya menjadi yang pertama memeluk Islam dan melakukan dua kali baiat, Ummul Mundzir juga berperan dalam masuknya seseorang dalam Islam. Dikisahkan dalam Perang Bani Quraizhah, Saad bin Muadz menetapkan keputusan untuk membunuh kaum pria, merampas harta, dan menawan kaum wanita serta anak-anak. Ini berlaku bagi kaum Yahudi dan Bani Quraizhah.
Keputusan itu akan mulai diberlakukan, namun Ummul Mundzir tampak tak tenang. Rasulullah SAW melihat kebingungan di wajahnya. Ia pun bertanya, "Ada ada denganmu wahai Ummul Mundzir?" Ia menjawab, "Wahai Nabi Allah, aku tebus engkau dengan ayah dan ibuku. Berikan kepadaku Rifaah."
Rasulullah SAW melihat Rifaah berlindung darinya. Ia pun menyerahkan Rifaah kepada Ummul Mundzir. Ummul Mundzir berkata, "Wahai Rasulullah sesungguhnya ia berjanji akan shalat dan memakan daging." (Baca Juga: Salma binti Qais, Wanita yang Dibaiat Dua Kali)
Mendengar hal itu, Rasulullah SAW tersenyum dan berkata, "Jika ia shalat, hal itu kebaikan bagimu. Tetapi, jika ia tetap pada agamanya, hal itu adalah keburukan baginya. Kemudian ceraikan dia." Sejarah akhirnya membuktikan, Rifaah masuk Islam.
Ummul Mundzir juga dikenal dekat dengan Rasulullah SAW. Suatu ketika, Rasulullah SAW mengunjungi Ummul Mundzir dan makan di rumahnya.
Ummul Mundzir hanya memiliki dawal (kurma mentah) yang sedang digantung. Rasulullah SAW berdiri untuk memakannya sebagian. Ali juga berdiri untuk memakannya, namun Rasulullah menegur dan memperingatkan Ali dengan berkata, "Sesungguhnya kamu baru saja pulih dari sakit."
Ali pun tidak jadi memakannya. Ummul Mundzir berkata, "Aku buatkan makanan dari gandum, lalu aku hidangkan kepada mereka." Rasulullah SAW bersabda, "Wahai Ali, makanlah ini. Ini lebih bermanfaat buat kamu."