REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- Peran laki-laki dan kaum ibu dalam keluarga dinilai sangat penting guna mencegah munculnya persoalan sosial di masyarakat.
"Dalam Islam sebagai mana tertulis dalam Alquran memang jelas menyerukan tauhid dalam keluarga adalah tugas bapak. Ini penting untuk di diseminasikan lagi," kata Menteri Sosial (Mensos), Khofifah Indar Parawansa di sela-sela Konferensi Wilayah ke-7 Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) Jawa Tengah, bertema Peningkatan Religiusitas dan Kemandirian Muslimat NU di Semarang, Jawa Tengah, Sabtu (26/12).
Karena itu, menurut Khofifah, sudah menjadi tugas laki-laki dalam keluarga untuk mengajarkan shalat dan segala sesuatu yang menyangkut keimanan serta akhlak. Tugas tersebut tidak bisa dikonversikan, meski seorang bapak sibuk mencari nafkah. Namun di saat yang sama, ia mengatakan ibu jangan sampai melepaskan tanggung jawab itu pula.
"Contohnya seperti sekarang menjelang tahun baru kawal anak-anak, jangan sampai menjadi lebih destruktif. Bayangkan ada heboh persiapan pesta tahun baru di pinggir kolam renang dengan hanya menggunakan bikini, saya baca iklannya saja pikirannya sudah ke mana-mana," ujar dia.
Jadi ia menegaskan para laki-laki juga harus memikirkan bagaimana agar angka penyebaran HIV/AIDS, seks bebas, kematian ibu hamil dan melahirkan, menggunaan narkotika dan minuman keras tidak justru meningkat.
Sementara itu, Ketua Pimpinan Muslimat NU Jawa Tengah Ismawati mengatakan ibu tidak bisa dilepaskan dari peran membangun bangsa. Sehingga ibu dituntut menguasai persoalan yang bersifat publik tidak hanya urusan bersifat domestik rumah tangga.
"Saya yakin kepengurusan baru bisa wujudkan itu semua. Harapannya, bangsa kita bisa terbimbing dengan nilai-nilai yang baik dengan kehadiran Muslimat NU," ujar dia.