REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Keraton Cirebon, tak pernah melewatkan momentum Maulid Nabi Muhammad dengan menggelar Muludan. Proses ini dilaksanakan di empat keraton yang ada di Cirebon, yakni Keraton Kasepuhan, Kanoman, Kacirebonan dan Kaprabonan.
Di empat keraton tersebut, tradisi menyambut kelahiran Nabi yang dikenal dengan istilah Muludan, dilaksanakan dalam suatu rangkaian acara yang berlangsung sejak sebulan sebelumnya. Puncak acara Muludan sendiri yang dikenal dengan nama Panjang Jimat, dilaksanakan pada 12 Rabiulawal, yang tahun ini jatuh pada Kamis (24/12) malam.
Di Keraton Kaprabonan, rangkaian prosesi Panjang Jimat diawali dengan penyerahan pusaka Pangeran Jagasatru, yang berasal dari sekitar abad 16-17, dari Sultan Kaprabonan X, Pangeran Raja Hempi Raja Kaprabon kepada senopati. Selanjutnya, senopati Keraton Kaprabonan memimpin kirab benda pusaka itu mengelilingi sejumlah ruas jalan di sekitar keraton dan kembali ke Tajug Agung Keraton Kaprabonan.
"Yang membedakan panjang jimat di Keraton Kaprabonan dengan tiga keraton lainnya, kirab di bawa hingga keluar kompleks keraton,"terang Sultan Kaprabonan X, Pangeran Raja Hempi Raja Kaprabon.