Kamis 24 Dec 2015 11:20 WIB

JK Ingin Rakyat Indonesia Teladani Rasulullah

Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kiri) memanjatkan doa dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).
Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
Presiden Joko Widodo (kanan) didampingi Wakil Presiden Jusuf Kalla (tengah) dan Menteri Agama Lukman Hakim Syaifuddin (kiri) memanjatkan doa dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW 1437 Hijriah di Istana Negara, Jakarta, Rabu (23/12).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Jusuf Kalla menghadiri peringatan maulid Nabi Besar Muhammad SAW di Masjid Istiqlal Jakarta, Kamis (24/12) yang digelar oleh Majelis Rasulullah SAW.

Puluhan ribu anggota Majelis Rasulullah memadati masjid terbesar di Asia Tenggara tersebut sejak pagi dan sudah mengikuti berbagai kegiatan antara lain zikir, ceramah dan sebagainya.

Pada kegiatan tersebut dihadiri juga oleh Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB) Yuddy Chrisnandi, politikus Fadel Muhammad dan sejumlah habib.

"Saya apresiasi dan menghargai acara berlangsung dengan tertib, baik dan disiplin, tentunya penuh rasa syukur dan menjadi amal ibadah kita semua," kata Wapres.

Hal tersebut dikatakan Wapres bahwa pada dasarnya ajaran agama Islam selalu dapat diselenggarakan dengan baik dan disiplin agar jangan terjadi suatu pandangan yang buruk karena dewasa ini pemikiran terhadap umat Islam antara lain tidak disiplin, radikal dan sebagainya.

"Kita hadir disini dengan penuh khusyuk dan menjadi contoh teladan bagaimana kita melaksanakan kegiatan-kegiatan yang baik. Kita tentu sudah mendengar bagaimana Rasulullah dalam berbagai bidang baik kehidupannya, kepemimpinannya dan contoh teladannya," tambah dia.

Lebih lanjut Wapres menegaskan bahwa contoh teladan dari Rasulullah itu bukan hanya untuk didengarkan tapi untuk dilaksanakan.

"Rasulullah sudah banyak mengajarkan kita dari berbagai segi kehidupan. Ibadah sebaik-baiknya, bagaimana perilakunya, kepemimpinannya kepada seluruh umat manusia, bukan hanya umat Islam, bagaimana beliau menjaga keutuhannya, kemajuannya serta kesatuan yang telah ditegakkan," katanya.

Karena itu Islam menjadi agama yang besar karena kepemimpinan dan contoh teladan tersebut. Terlebih lagi di saat ini dimana banyak berbagai peristiwa di negara-negara Islam seperti perpecahan, perang antar umat dan hijrahnya umat Islam ke negara-negara lain karena kekerasan dan sebagainya.

"Kita doakan ini segera berakhir dan tidak terjadi di negara kita karena apabila kekerasan, konflik satu sama lain baik antar umat juga dengan negara lain tentu menghancurkan bangsa itu sendiri. Karena itu mari kita memegang teguh ajaran Islam karena Islam itu Rahmatan Lil Alamin bukan agama untuk menghancurkan satu sama lain tapi untuk membangun," kata Wapres.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement