REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Unversitas Ahmad Dahlan (UAD) Yogyakarta tahun ini mendapat permintaan staf pengajar untuk beberapa sekolah di Kamboja. Namun permintaan ini belum bisa direalisasikan.
"Kita akan siapkan dulu calon staf pengajarnya baru kemungkinan tahun depan baru kita realisasikan," ujar Dekan FKIP UAD, Trikinasih Handayani, Sabtu (19/12).
Menurutnya, permintaan staf pengajar untuk sekolah Muslim di Kamboja ini disampaikan Assosiasi Sekolah Muslim Kamboja, Musa Asiah Integrated Primary School yang dipimpin Mohammad Zaid Bin Musa saat berkunjung ke UAD beberapa waktu lalu.
Selama ini, kata Trikinasih, UAD telah mengirim beberapa guru alumni perguruan tinggi tersebut untuk mengajar di sekolah Muslim di Thailand. Bahkan beberapa mahasiswa juga sudah mengajar di sekolah-sekolah Muslim di Thailand melalui program Kuliah Kerja Nyata (KKN) internasional.
"Untuk persiapan mengajar di luar negeri, selain kesiapan mengajar juga kita bekali kemampuan berbahasa asing," ujarnya.
Selain itu kemampuan dan penguasaan tentang agama Islam menjadi nilai tambah bagi alumni UAD ini. Hal ini yang justru menarik minat sekolah-sekolah Islam di Kamboja dan Thailand untuk menggunakab guru dari UAD.
Humas FKIP UAD, Ariadi mengatakan, pengiriman staf pengajar alumni FKIP UAD ke Thailand sudah dilakukan sejak tiga tahun terakhir. "Bahkan saat mahasiswa menempuh KKN di sana sudah banyak yang dipesan mengajar di sana," katanya.
Saat ini sedikitnya ada 20 guru dari UAD yang sudah dikirim untuk mengajar di sekolah-sekolah Muslim di Thailand. Mereka sebagian besar alumni Pendidikan Bahasa Inggris dan Pendidikan Matematika.