REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar tafsir Prof Dr HM Quraish Shihab dalam bukunya Membaca Sirah Nabi Muhammad SAW dalam Sorotan Alquran dan Hadits-hadits Shahih, mengungkapkan segala cara ditempuh kaum Quraisy Makkah untuk menekan Nabi Muhammad, keluarga besar dan umat Islam.
Tapi, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat tidak pernah berhasil dipengaruhi, agar menghentikan dakwah yang dilakukan. Bahkan ada saja pemeluk-pemeluk Islam yang baru, apalagi setelah keislaman Hamzah dan Umar bin Khaththab, dua tokoh yang disegani di Makkah.
Menyadari kegigihan Nabi Muhammad SAW dan para sahabat dalam berdakwah, para tokoh Musyrik Makkah sepakat untuk melakukan pemboikotan dan blokade ekonomi terhadap Nabi Muhammad SAW, keluarga besarnya dan umat Islam. (Baca juga: Rasulullah SAW Pernah Kena Embargo)
Kaum Musyrik Makkah bermaksud memecah belah keluarga besar Bani Hasyim dan Bani Muththalib. Dalam perhitungan mereka, tidak mungkin keluarga besar itu --karena ada yang percaya pada Nabi Muhammad SAW dan ada pula yang tidak percaya--, mereka rela bersatu dalam kesengsaraan.
Ternyata perhitungan mereka meleset. Semua keluarga besar Bani Hasyim dan Bani Muththalib sepakat bersatu senasib dan sepenanggungan dalam suka dan duka, kecuali Abu Jahal.
''Di sini terbukti sekali kuatnya solidaritas masyarakat Arab --masa lalu-- khususnya Bani Hasyim dan Bani Muththalib,'' tulis Prof Dr HM Quraish Shihab.