Selasa 15 Dec 2015 00:27 WIB

Promosikan Lombok, Pencahayaan Masjid Harus Ditata

Salah satu tempat wisata di Lombok (ilustrasi)
Foto: Republika
Salah satu tempat wisata di Lombok (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK – Menteri Pariwisata Arief Yahya menghadiri peletakan batu pertama tiga hotel, yaitu Pullman Hotel, Lee’s Mandalika, dan Club Med di Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika Lombok pada akhir pekan lalu.

Beberapa pelaku dan industri pariwisata menyempatkan untuk berdialog khusus dengan Menpar Arief untuk mempromosikan pariwisata NTB, khususnya Lombok. Hal itu lantaran Lombok baru saja meraih penghargaan sebagai Halal Destination, Halal Tourism, Family and Moslem Friendly.

Menpar Arief menyatakan, dari sisi destinasi pencahayaan masjid-masjid dan ikon Lombok Islamic Center perlu ditata. Hal itu agar pada malam harinya tidak saja menyala terang, tetapi juga punya nilai artistik, arsitekturnya lebih indah, dan penuh pesona.

"Orang bilang Lombok itu Kota Sejuta Masjid, banyak, besar-besar, bagus-bagus, tetapi lighting-nya belum tergarap dengan sudut pandang sekolahan. Itu akan menambah atraksi Lombok,” katanya dalam siaran, Senin (14/12).

Menurut dia, wisatawan di Lombok pada malam hari, akan menemukan sensasi baru yang khas, yang tidak ada di seluruh dunia, bahkan di Jazirah Arab sekalipun. Atraksi lampu yang menyorot sisi-sisi tampak luar masjid itu sendiri sudah akan heboh, jika dapat dieksplorasi.

“Contohnya Masjid Nabawi di Madinah, lighting-nya memberi kesan megah, gagah, dimensinya detail, cantik, sarat dengan sentuhan seni. Menara-menaranya, seperti menusuk langit dengan background gelap,” ujarnya..

Kedua, lanjut dia, Lombok harus punya bursa buyer dan seller bertemu dalam kemasan International Halal Travel Mart pada 2016. Arief menyarankan agar Pemprov NTB mengundang pihak tour and travel dari Singapure, Malaysia, Arab Saudi, UAE, Qatar, Mesir, India, bekas Uni Soviet di Selatan, termasuk Cina yang juga memiliki penduduk Muslim yang cukup banyak

“Singapura saja punya kok? Bursa pariwisata halal? Lombok juga harus punya,” ujarnya. Dia melanjutkan, sebaiknya kawasan Ampenan sebagai pusat kafe, restoran, dan entertainment halal. Tentu saja perlu di desain yang bagus untuk kelas menengah atas, dan dibuatkan jalur pedestrian buatpejalan kaki yang lebar.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement