REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW, Perguruan Islam At Tahiriyah ajak masyarakat Kampung Melayu bershalawat bersama. Acara diselenggarakan tepat di depan Perguruan Islam At Tahiriyah.
Ratusan jemaah membanjiri jalan KH. Abdullah Syafei, Kampung Melayu, Jakarta Selatan, dalam rangka peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang digelar Perguruan Islam At Tahiriyah, Ahad (13/12) siang. Acara tersebut turut dihadiri Wasekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH, Tengku Zulkarnain, beserta sejumlah habib dan alim ulama setempat.
Dalam ceramahnya, Kiai Tengku menekankan pentingnya bershalawat bagi umat Muslim, terlebih untuk menghadapi era globalisasi yang tidak bisa tidak harus dihadapi masyarakat Indonesia.
Menurutnya, shalawat sangat penting untuk tetap dikumandangkan umat Muslim, karena bisa menjadi sebuah alat pemersatu umat dari manapun mereka berasal.
Untuk itu, ia menerangkan berasal dari berbagai macam suku dan budaya, shalawat harus tetap dilantunkan umat sebagai ungkapan rasa cinta kepada Nabi Muhammad SAW. Kiai Tengku menerangkan baik dinyanyikan atau tidak, baik bernadakan sunda, jawa atau arab, shalawat akan tetap memberi berkah kepada mereka yang melantunkannya.
"Tidak peduli bagaimana melantunkan, barang siapa yang melantunkan shalawat akan mendapatkan 10 keberkahan dari Allah SWT," kata Kiai Tengku.
Peringatan diselenggarakan bertepatan dengan haul pendiri Perguruan Islam At Tahiriyah yang merupakan ulama asli betawi, KH. Muhammad Thohir Rohili. Acara ditutup dengan makan bersama para jemaah, yang memang menjadi ciri khas setiap kali peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW diselenggarakan, khususnya di Jakarta.