REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- CEO Zikrul Islam Amelia B Syafitri mengakui suasana kerja yang religius sangat berpengaruh terhadap etos kerja karyawannya. Hal itu disampaikannya usai mengisi acara CEO Talk Show Enterpreneurship: How to be a Studentpreneur dalam rangka sosialisasi IBF 2016.
Menurutnya, Zikrul Islam sudah memiliki 12 cabang di berbagai kota di Indonesia. Perusahaan ini mensyaratkan karyawatinya untuk berhijab. Tentu, Amelia menyebut, semua karyawan perusahaan penerbit buku-buku Islam yang concern pada buku anak-anak ini harus beragama Islam.
"Kalau di penerbitan yang tidak berhubungan dengan kebijakan bisa-bisa saja menciptakan suasana kerja Islami. Membebaskan beribadah seperti di keluarga dan menjalankan itu seperti biasa dan ditularkan ke perusahaan," katanya di Aula Ahmad Dahlan FKIP Uhamka Pasar Rebo, Jakarta, Selasa (8/12).
(Baca Juga: Ingin Memulai Bisnis? Pilihlah yang Dikuasai).
Tidak hanya itu, Amelia dan keluarganya yang sudah terbiasa membiasakan kehidupan Islami di rumah dan membawa kebiasaannya itu kekantor. Sehingga dia lebih membebaskan karyawan-karyawannya untuk melakukan ibadah sunnah dan sering mengadakan pengajian sebagai motivation charging bagi karyawan-karyawannya.
Amelia mengaku masing-masing cabang memiliki kreativitas tersendiri dalam menciptakan suasana Islami di kantor. Bahkan ada beberapa kantor cabang yang tiap bulannya mengumpulkan 2,5 persen penghasilan karyawan untuk dibayarkan zakatnya.
Untuk kantor cabang di Semarang, Amelia menjelaskan, terdapat pengajian rutin yang tidak hanya untuk karyawan. Namun juga mengundang bapak-bapak dan ibu-ibu yang tinggal di lingkungan kantor.
Beberapa kantor cabang yang berada di Padang, Pekanbaru, Medan, Bandung, Surabaya, Semarang, Bogor, Tangerang, Bekasi dan Makassar ini memiliki cara masing-masing untuk membiasakan suasana religius di kantor cabang mereka. Bahkan menurut Amelia terdapat kantor cabang yang mengetes bacaan Alquran calon karyawannya.