REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA, MALAYSIA -- Peneliti SEBI Islamic Business & Economics Research Center (SIBER-C) Efri Syamsul Bahri mengatakan pesantren entrepreneur memiliki peranan penting dan berkontribusi besar dalam pengembangan masyarakat. Hal itu disampaikan Efri Syamsul Bahri pada 1st World Islam Sosial Science Congress (WISSC) di Putrajaya, Malaysia, 1-2 Desember 2015.
Dalam kesempatan itu Efri membawakan paper berjudul Peranan Pesantren Entrepreneur dalam Pengembangan Masyarakat. Paper tersebut merupakan kolaborasi tim yang terdiri dari Zainal Arif (Universitas Muhammadiyah Tangerang), Efri Syamsul Bahri (STEI SEBI), Zulfitria (Universitas Muhammadiyah Jakarta) dan Muhammad Shibghotullah (STEI SEBI).
Sebagai gambaran, kata Efri, saat ini jumlah wirausaha di Indonesia saat ini baru mencapai 1,65 persen. Hal ini tidak sebanding dengan jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 250 juta orang.
“Bandingkan dengan Singapura yang telah memiliki wirausaha mencapai 7 persen, Malaysia lima persen, Thailand tiga persen. Padahal jumlah penduduknya lebih sedikit dari penduduk Indonesia,” papar Efri.
The World Islamic Social Science Conference (WISCC) menyediakan platform untuk akademisi, pembuat kebijakan dan organisasi non-pemerintah dari negara-negara anggota OKI untuk bertemu dan fokus pada isu-isu kontemporer yang mempengaruhi umat Islam di seluruh dunia. WISSC berfungsi untuk meningkatkan jaringan antara anggota OKI di berbagai tingkatan.
WISCC yang pertama kali ini, diorganisir oleh Universiti Sultan Zainal Abidin (UniSZA) sebuah universitas publik Malaysia. Selama lebih dari 35 tahun UnisZA mengembangkan keunggulan dalam pendidikan dan telah lama mengakui nilai intrinsik Ilmu Sosial dan kemampuannya untuk berkontribusi pada tingkat nasional dan internasional.
Ke depan, UniSZA akan berfungsi sebagai sekretariat untuk kongres penting ini.