Sabtu 05 Dec 2015 10:13 WIB

Pesantren Entrepreneur Solusi Permasalahan Sosial (Bagian 1)

Peneliti dan dosen STEI SEBI Depok tampil pada WISSC di Puterajaya, Malaysia, 1-2 Desember 2015.
Foto: Dok SEBI
Peneliti dan dosen STEI SEBI Depok tampil pada WISSC di Puterajaya, Malaysia, 1-2 Desember 2015.

REPUBLIKA.CO.ID, PUTRAJAYA, MALAYSIA – Pesantren entrepreneur memiliki peranan penting dan berkontribusi besar dalam pengembangan masyarakat. Bahkan, model pengembangan masyarakat yang dilakukan pesantren entreprenur ini dapat dikembangkan atau direplikasi pada pesantren lainnya.

 

Hal itu disampaikan oleh Peneliti SEBI Islamic Business & Economics Research Center (SIBER-C) Efri Syamsul Bahri pada 1st World Islam Sosial Science Congress (WISSC) yang digelar University Sultan Zainal Abidin di Putrajaya International Convention Centre (PICC) Putrajaya Malaysia, Selasa, 1-2 Desember 2015.

Lebih lanjut dikatakan, berdasarkan data Kemenang (2012) jumlah pesantren di Indonesia mencapai sebanyak 27.230 dengan jumlah santri 3,65 juta (2011). Hal ini merupakan sebuah potensi yang begitu besar dalam upaya meningkatkan kemampuan perekonomian umat Islam.

 

Efri menegaskan, pemerintah perlu memberikan dukungan yang maksimal kepada pesantren agar mampu menjadi pusat-pusat entrepreneur nasional.

“Dengan demikian pesantren memiliki kapasitas dalam melakukan pengembangan masyarakat terutama melalui pembinaan terhadap para santri menjadi entrepreneur atau wirausahawan,”  jelas staf pengajar STEI SEBI Depok tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement