REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Sebelum memutuskan masuk Islam, Musa Caplan menjalani hidup sebagai seorang Yahudi. Sedari kecil, Musa sudah dekat dengan tradisi Yahudi.
Musa menempuh pendidikan di sekolah Yahudi ortodoks, beribadah di sinagog dan tinggal di tengah komunitas Yahudi di Amerika Serikat.
Musa sudah sangat terbiasa dengan lingkungan Yahudi. Ia bahkan tidak memiliki satu pun teman non-Yahudi. Namun, sejak setahun yang lalu ia mulai berkomunikasi lewat dunia maya dan menemukan teman-teman dari berbagai kalangan termasuk Muslim.
Musa membuka diri dan memiliki keinginan yang sangat kuat untuk mempelajari agama-agama lain. Ia memberikan perhatian yang khusus terhadap agama Islam. Lantaran mengakui nabi-nabi yang sama, moral dan nilai-nilai yang serupa, serta yang paling penting menyembah Tuhan yang sama.