Jumat 04 Dec 2015 08:45 WIB

Aktor Mirip Pierce Brosnan Ini Jatuh Cinta pada Islam

Mualaf sekaligus aktor film Hans de Kraker.
Foto: Hanum Rais
Mualaf sekaligus aktor film Hans de Kraker.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Salah satu karakter kuat dan inti dalam cerita gubahan Hanum Rais dan Rangga Almahendra dalam film Bulan Terbelah di Langit Amerika adalah Philipus Brown, seorang filantrofis yang bertransformasi dalam kehidupan setelah tragedi 9/11 di New York.

“Pada realita, karakter tersebut ada namun tak persis,” tutur Hanum menjawab apakah pernah bertemu dengan karakter aslinya kepada Republika.co.id, Jumat (4/12).

Namun dalam film, karakter tersebut dimainkan  seorang Indonesianis, Hans de Kraker yang memiliki cerita hampir sama dengan Phillipus Brown. “Ya ini sebuah kebetulan sekali. Karena itulah saya menerima naskah Bulan Terbelah di Langit Amerika dan saya suka,” kata bule mualaf kelahiran Belanda dan menetap di Indonesia ini.

Hans yang juga pernah membintangi film Sukarno berjudul Ketika Bung di Ende juga bercerita mengenai perjalanannya mencari kebenaran hidup hingga akhirnya jatuh cinta pada Islam. Dia meninggalkan Belanda ketika berusia 18 tahun untuk berkeliling dunia.

Berbagai profesi ditekuninya, mulai menjadi model hingga pebisnis peralatan dapur. Hans berkeliling ke Eropa, Amerika, Timur Tengah, hingga India untuk menemukan nilai dan dasar hidupnya. “Tadinya saya tidak percaya agama. Jadi orang baik saja sudah cukup,” ungkapnya.

Namun bule yang wajahnya mirip dengan Pierce Brosnan ini menyadari perlunya sebuah framework yang dapat menuntunnya memenuhi kebutuhan rohani.  “Di film, kehidupan saya hampir sama dengan Tuan Coklat ini. Bergelimang lalu tunduk karena sebuah peristiwa,” canda Hans menerjemahkan Brown ke dalam bahasa Indonesia dengan fasih.

Pascaserangkaian serangan teror di dunia yang kembali menghadap-hadapkan negara-negara barat dengan Islam, Hans merasa perlu mengambil sikap. Meski masih baru di dunia akting, ia sangat selektif memilih film. “Film Bulan Terbelah di Langit Amerika ini sangat relevan sekali dengan situasi dunia saat ini. Ini tak hanya film Indonesia, ini film dunia,” ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement