Kamis 03 Dec 2015 16:07 WIB

Pemimpin tak Peduli Rakyat Ancamannya Neraka

Rep: Hannan Putra/ Red: Andi Nur Aminah
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir
Foto: foto : Nico Kurniajati
Ketua Umum PP Muhammadiyah, Haedar Nashir

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA  -- Ketua umum PP Muhammadiyah Haidar Nasir mengatakan bangsa Indonesia secara umum membutuhkan figur pemimpin teladan. Teladan disini artinya yang sejalan dengan antara perkataan dan perbuatan. "Yang tidak sejalan kata-kata dan tindakannya, berarti dia punya sifat nifak," paparnya kepada Republika.co.id, Rabu (2/12).

Menurut Haidar, figur yang bisa dijadikan tauladan itulah yang sangat jarang didapati saat ini. Krisis keteladanan tersebut bisa mengancam nasib masa depan bangsa. Di samping sosoknya bisa jadi tauladan, bangsa Indonesia juga mencari pemimpin yang cakap mengurus urusan rakyat yang sangat kompleks.

Menurutnya, urusan rakyat harus menjadi fokus utama seorang pemimpin. Dia menyebut ada banyak  orang yang mencalonkan diri jadi pemimpin dengan mengutang. Sehingga ketika sudah menjabat dia sibuk memikirkan bagaimana membayar hutang. Akibatnya urusan rakyat terlupakan. 

Haidar mengatakan, saat ini juga sangat langka pemimpin yang mampu menegakkan prinsip-prinsip moral di tengah-tengah rakyatnya. Pemimpin bukan hanya saleh secara individunya, tetapi mampu membawa rakyatnya ikut menjadi orang-orang saleh. "Dalam agama prisip moral ini adalah akhlak. Rakyat memerlukan acuan keadaaban publik yang menjadi orientasi dalam perilaku kepemimpinan," jelasnya.

Menyambut perhelatan pilkada serentak yang akan digelar Rabu (9/12) mendatang, Haidar berpesan agar umat Islam dan bangsa Indonesia pada umumnya agar memilih pemimpin yang arif bijaksana. Karena nasib bangsa dipertaruhkan hingga lima tahun mendatang dalam pilkada tersebut.

"Pilkada serentak ini menyangkut hajat hidup bangsa Indonesia. Secara Islam, pemimpin pemerintahan itu harus mengurus rakyat dengan sebaik-baiknya. Dalam hadis Nabi, kalau pemimpin tidak peduli dengan rakyatnya, itu ancamannya neraka," ujarnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement