Senin 30 Nov 2015 10:37 WIB

Ketika Politikus Liberal Berdebat tentang Muslim Australia

Rep: Amri Amrullah/ Red: Indah Wulandari
Partai Liberal Australia Scott Morrison
Foto: theaustralian.com.au
Partai Liberal Australia Scott Morrison

REPUBLIKA.CO.ID,MELBOURNE -- Para politisi Partai Liberal Australia terpecah dalam menanggapi wacana Muslim moderat dan pemahaman Islam radikal.

Salah seorang anggota Parlemen dari Partai Liberal Australia Scott Morrison dengan tegas mengatakan, keyakinan Muslim di Ausralia bisa jauh lebih terbuka terhadap budaya di luar negeri.

"Muslim Australia akan mengalami fase keasliannya," kata dia dalam wawancara dengan media Australia AAP, Senin (30/11).

Menurut Morrison, semua penganut agama di Australia mengalami fase adaptasi dari waktu ke waktu, tidak terkecuali Muslim. 

Maka, ia menilai menghadapi komunitas muslim di Australia tidak harus dengan satu cara pandang.

"Hal terbaik yang bisa kita lakukan adalah terus berusaha menjaga kekompakan kita sebagai masyarakat. Ini adalah pertahanan terbesar kita melawan ekstremisme," ujarnya.

Sebelumnya dua anggota Parlemen dari Partai Liberal Josh Frydenberg dan Andrew Hastie telah memicu perdebatan di internal partainya terkait aksi terorisme mengatasnamakan Islam.

Andrew Hastie mantan Komandan Pasukan Khusus Australia (SAS) mengatakan, permasalahan ekstremisme berasal dari di dalam agama Islam. Frydenberg menekankan perlunya mendengarkan suara-suara dari Muslim Australia yang lebih moderat di masyarakat dalam melawan ekstremisme.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement