REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Dikotomi politik antara pemerintah dan DPR RI menjadi perhatian kaum kiai muda karena tidak layak diteladani.
“Pemimpin bangsa itu dapat dilihat dari sikap, tindakan, dan etikanya. Kalau hanya ingin dapat keuntungan dari perusahaan asing dengan perubahan regulasi dan kewenangannya itu namanya mafia,” tegas Koordinator Forum Kiai Muda (FKM) KH Ubaidillah Amin dalam rilisnya kepada Republika.co.id, Rabu (25/11).
Sikap mengambil keuntungan tadi, disebut Gus Ubaid sebagai upaya menggadaikan kepentingan rakyat. Pengasuh Pondok Pesantren An-Nuriyah Jember, Jawa Timur ini tegas menginginkan sosok pemimpin yang punya etika dan kejernihan hati.
“Pemimpin bangsa ini perlu belajar dari para tokoh dan kiai yang ikhlas mengabdi untuk bangsa,” ungkapnya.
Gus Ubaid pun berharap kisruh segera berakhir, agar jajaran pemerintah dan kabinetnya dapat bekerja dengan tenang untuk menyelesaikan beberapa program strategis.
Kiai muda yang jadi Sekjen Lembaga Pengembangan Ekonomi Santri (LPES) ini mengaku bahwa rakyat sudah muak dengan sikap pemimpin yang hanya mengejar kekayaan pribadi dan kepentingan golongan.
“Jangan jadi pemimpin yang memiliki dua wajah, dzul wajhain. Politisi yang menipu rakyat itu tidak akan memiliki catatan sejarah yang baik. Mereka akan tenggelam karena kerakusannya,” tegas Gus Ubaid.