Senin 23 Nov 2015 19:24 WIB

Cucu Kiai Bisri Syansuri Didorong Maju di Bursa Ketum GP Ansor

Pengasuh PP Denanyar Kabupaten Jombang KH Abdussalam Sohib (tengah), Rabu (5/8)
Foto: ANTARA//Asmaul Chusna
Pengasuh PP Denanyar Kabupaten Jombang KH Abdussalam Sohib (tengah), Rabu (5/8)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Kongres  XV Gerakan Pemuda Ansor pada 25-28 November mendatang dipenuhi dinamika pencalonan kandidat ketua umum yang menarik.

Dari bursa kandidat, muncul beberapa nama yang mendapat dukungan dari beberapa Pengurus Wilayah (PW) dan Pengurus Cabang (PC). Seperti yang diperlihatkan oleh tiga Pengurus Wilayah GP Ansor meliputi PW GP Ansor Aceh, Banten, dan PW Kalimantan Barat (Barat) yang memohon KH Abdussalam Shohib untuk menjadi Ketua Umum GP Ansor.

Ketiga PW tersebut juga siap menjalin komunikasi dari pelbagai PW dan PC untuk mendukung Gus Salam, panggilan akrab KH Abdussalam Shohib. 

“Sampai saat ini, Gus Salam masih menunjukkan konsistensi tinggi untuk mengabdi secara ikhlas di GP Ansor. Dia tidak terjun di politik praktis, namun memiliki jaringan tingkat tinggi di antara petinggi parpol dan pemuda lintas kelompok. Hal ini menunjukkan, dia mampu melakukan komunikasi politik yang baik, di antara elite dan kader,” ujar Ketua PW GP Ansor Aceh Samsul B Ibrahim, Senin (23/11).

Meski dikenal sebagai tokoh di balik layar GP Ansor, Gus Salam dinilainya banyak mendidik kader-kader pesantren dan lintas organisasi untuk memperkuat ideologi, pergerakan dan manajemen politik.

Di tengah tingginya animo pemuda Nahdliyin untuk berpolitik di lintas partai politik, kehadiran Gus Salam sebagai tokoh yang dekat dengan semua kelompok menjadi strategis.

“Dengan demikian, GP Ansor pada akhirnya diharapkan benar-benar menjadi rumah besar para pemuda di seluruh Indonesia. Juga sesuai dengan misi NU yang mengusung Islam Nusantara dan Hari Santri,” terang Samsul.

Karakter Gus Salam pun dinilai sangat empati, bukan pemimpin arogan. Kendati lahir dari trah keluarga pendiri Nahdlatul Ulama (NU), cucu KH Bisri Syansuri ini mampu membangun empati sesama kader Ansor se-Indonesia. 

“Kalau Anda bertemu dengan dia, Anda tidak akan tahu bahwa sebenarnya Gus Salam itu cucu pendiri NU. Orangnya tidak sok elite dan membawa label Gus, sebagaimana putra maupun cucu kiai besar. Ini sosok Ketua Ansor yang kami harapkan mampu merekatkan semua pihak,” jelasnya.

Ketua PW GP Ansor Kalimantan Barat (Kalbar) Nurdin juga menyampaikan apresiasi yang sama. Baginya, dedikasi yang telah ditunjukkan oleh Gus Salam dalam mengasuh Pondok Pesantren Sepuh, Mambaul Maarif Jombang merupakan indikator yang sangat penting untuk melihat konsistensi dalam mengabdi dan berjuang untuk organisasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement