Sabtu 21 Nov 2015 20:18 WIB

Bangganya Para Santri Berlayar Bela Negara

Rep: c 33/ Red: Indah Wulandari
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Pangkolin Lamil Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, berfoto bersama dengan para santri peserta santri Bela Negara, usai acara prosesi apel pemberangkatan pelayaran santri bela negara di pelabuhan Kolinlamil Jakarta, Sabtu (21/11
Foto: Republika/Darmawan
Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj, Pangkolin Lamil Laksamana Muda TNI Aan Kurnia, berfoto bersama dengan para santri peserta santri Bela Negara, usai acara prosesi apel pemberangkatan pelayaran santri bela negara di pelabuhan Kolinlamil Jakarta, Sabtu (21/11

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Komandan KRI Banda Aceh Letkol Edi Hariyanto menerima kedatangan 808 santri dari berbagai sekolah di Indonesia guna melaksanakan program pelayaran bela negara. Program itu bertujuan membentuk karakter cinta tanah air kepada para santri.

Program itu terjalin berkat kerjasama antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Mabes TNI. Ia mengatakan, KRI Banda Aceh siap melaksanakan amanat Mabes TNI untuk membentuk karakter nasionalisme kepada para santri. Hal ini dilakukan mengingat kaderisasi teroris yang seringkali menyasar kalangan pesantren.

"Tujuannya menanakan rasa nasionalisme dan kesadaran untuk bela negara karena itu adalah tugas semua elemen bangsa, termasuk para santri," katanya saat ditemui pada acara pelepasan santri di Komando Lintas Laut Militer (Kolin Lamil), Sabtu (21/11).

Pelatihan bela negara ini  berlangsung tanggal 20 -26 November 2015 baik di atas kapal maupun di kota yang disinggahi.

"Kita berlayar dari Jakarta, lalu menuju Surabaya untuk apel puncak santri NU lalu kita kembalu lagi ke Jakarta," jelasnya.

Salah seorang santri asal Ponpes Al Hasan, Bekasi Fadil Hilmi Aziz mengatakan, program bela negara untuk menambah pengalaman. Siswa kelas 3 Madrasah Aliyah itu tidak keberatan jika harus melewatkan pelajaran di sekolahnya.

Guna mengikuti program bela negara itu, ia mengaku telah menyiapkan yel-yel dan lari pagi untuk menjaga stamina.

"Ini tahun terakhir kita di sekolah jadi ingin tambah pengalaman dan bawa nama baik sekolah. Sebelum ikut ini, kita ada persiapan membuat yel-yel walau cuma dua hari saja," katanya ketika ditemui di atas KRI Banda Aceh.

Di sisi lain, penanggungjawab rombongan santri Ponpes Al-Hasan, Muhammad Ihsan mengaku, para santri ikut atas anjuran pengasuh ponpes. Ia memastikan bahwa para siswa tidak akan kehilangan waktu belajar karena usai program itu,  ke-30 santri perwakilan ponpes tersebut akan mengejar pelajaran.

"Mereka yang ada ujian atau pelajaran yang terlewat ketika mengikuti program ini akan diberikan kesempatan mengejar ketertinggalan," jelasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement