REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Pasar Malam Perayaan Sekaten (PMPS) ttahun ini hanya akan digelar selama 21 hari. Padahal tahun-tahun sebelumnya pasar malam untuk rakyat ini digelar selama 40 hari di Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta. Selain hanya digelar 21 hari, beberapa permainan yang menggunakan alat berat dan tiang pancang akan dilarang ikut serta.
Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Pertanian (Disperindagkoptan) Kota Yogyakarta, Suyana mengatakan, pelaaksanaan PMPS tahun ini hampir sama dengan tahun lalu. Hanya saja waktu pelaksanaannya diperpendek. Hal ini lantaran kondisi Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta yang masih dalam tahap revitalisasi. Selain itu juga untuk efisiensi.
"Pendaftaran stand baru akan dibuka pekan depan," ujarnya usai pemasangan pathok atau tiang pertama pembangunan stand PMS di Alun-alun Utara Kraton Yogyakarta, Jumat (20/11.
Tahun ini kata dia, stand yang ada tidak akan di sewakan alias gratis. Karenanya, pihaknya menjarng UMKM tiap kelurahan untuk ikut dalam PMPS tersebut. Selain itu stand pengisi PMPS tahun lalu juga akan dipriioritaskan kecuali stand permainan yang menggunakan tiang pancang atau alat berat.
Saat penurunan barang untuk stand sendiri, kendaraan bermotor baik sepeda motor maupun mobil dilarang memasuki Alun-alun Utara.
PMPS ini juga akan digratiskan bagi pengunjung. "Saat ini kita tengah merancang desain dan lay out stand," katanya.
Jumlah stand dalam PMPS sendiri diperkirakan sama dengan tahun lalu. Pelaksanaan PMPS tahun ini menggunakan anggaran patungan antar lembaga di Pemkot setempat. Anggaran untuk perayaan sekaten sendiri tersebar di beberapa instansi (SKPD).
Sekaten sendiri merupakan budaya turun temurun sejak Kasultanan Yogyakarta berdiri. Sekaten merupakan peringatan lahirnya Nabi Muhammad SAW. Budaya Sekaten berpusat di Masjid Kauman Yogyakarta dan Kraton Yogyakarta. Kegiatan ini berlangsung selama sepekan.
Untuk memeriahkan budaya tersebut Ppemkot Yogya sejak puluhan tahun juga menggelar pasaara malam di Alun-alun Utara. Itulah mengapa kemudian dberinama PMPS.
KRT Jatiningrat atau Romo Tirun, perwakilan dari Kraton Yogyakarta yang hadir dalam pasang pathok tersebut mengatakan, tidak ada masalah dengan diperpendeknya pelaksanaan PMPS.
Menurutnya, PMPS merupakan kegiatan pengikut dari peringatan Sekaten yang menjadi intinya. "Tidak apa-apa waktunya diperpendek, Karena itu hanya kegiatan pendukung. Kegiatan intinya tetap," katanya.