Senin 16 Nov 2015 19:49 WIB
Serangan Teror Paris

Menag Yakin Serangan Teror Paris tak Berdampak ke Indonesia

Rep: c 12/ Red: Indah Wulandari
Kaum Muslim London menyalakan lilin tanda bela sungkawa serangan teror Paris, Ahad (15/11)
Foto: REUTERS/Peter Nicholls
Kaum Muslim London menyalakan lilin tanda bela sungkawa serangan teror Paris, Ahad (15/11)

REPUBLIKA.CO.ID,BANDUNG -- Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin meminta kepada seluruh ulama dan para tokoh agama di Indonesia untuk terus mendakwahkan Islam yang damai. Pernyataan ini diungkapkannya untuk menanggapi peristiwa kekerasan yang mengatasnamakan agama di Paris, Prancis.

"Bagaimana pun kita mengharapkan betul bantuan dari ulama dan tokoh agama untuk terus mengembangkan Islam yang damai, yang memanusiakan manusia dan Islam yang tidak menolerir kekerasan," ujar dia saat menghadiri Gebyar Hari Santri Nasional tingkat provinsi Jabar di Gedong Budaya Sabilulungan, Soreang, Senin (16/11).

Terkait dampaknya ke Indonesia, Lukman berharap itu tidak memberikan dampak ke situasi negara. Ia meyakini dengan banyaknya pesantren yang berdiri di Tanah Air, maka itu akan menjadi pondasi untuk mendapatkan pemahaman Islam secara kaffah.

Namun, Lukman juga mengakui, arus globalisasi saat ini tentu akan mempermudah masuknya pemahaman asing ke Indonesia.

"Karena itu perlu dukungan pemerintah pusat dan daerah bersama ulama agar kehidupan keindonesiaan kita tidak terlupakan," ujar dia.

Lukman mengatakan, kekerasan apapun, apalagi yang sampai terjadi pertumpahan darah itu tidak diajarkan oleh Islam. Ia juga meminta agar masyarakat tidak terpengaruh dengan melakukan aksi-aksi balasan serupa.(Baca: Usai Serangan Paris, Australia Tetap Terima Pengungsi)

"Apalagi yang mengatasnamakan agama justru ini merendahkan harkat dan martabat manusia," ujar dia.

Lukman yakin, para ulama dan tokoh agama memiliki pemahaman tentang Islam yang penuh dengan toleransii dan kedamaian yang sesuai dengan konteks kemajemukan masyarakat Indonesia. "Tentu ulama-ulama kita sangat memahami ini," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement