Sabtu 14 Nov 2015 13:28 WIB
Serangan Teror Paris

'Islam Melihat Serangan Paris Sebagai Kezaliman'

Rep: c16/ Red: Teguh Firmansyah
Polisi Paris mengamankan gedung konser Bataclan setelah aksi penembakan Jumat malam.
Polisi Paris mengamankan gedung konser Bataclan setelah aksi penembakan Jumat malam.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pimpinan Lembaga Dakwah Kreatif (iHaqi), Ustaz Erick Yusuf menilai aksi penembakan dan pengeboman yang terjadi di Paris, Jumat malam waktu setempat (13/11), adalah sebuah keganasan yang sudah menghancurkan nilai-nilai kemanusiaan.

Ia melihat hal ini terjadi karena pelaku tidak memiliki nilai-nilai spritual dan ketuhanan. "Orang yang membantai ini tidak memiliki nilai-nilai spiritual dan ketuhanan di dalam dirinya. Karena, orang yang memiliki nilai-nilai ketuhanan akan dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT," ujar Ustaz Erick saat dihubungi Republika.co,id, Sabtu (14/11).

Menurut Erick, orang yang memiliki nilai-nilai ketuhanan akan senantiasa dilimpahkan kasih sayang oleh Allah SWT. Sehingga, ia pun akan terhindar dari perbuatan-perbuatan menzalimi baik terhadap dirinya maupun oranglain.

Untuk itu, kata Erick, sebagai umat Islam kita harus menunjukkan kerpihatinan atas tragedi nahas itu. Sebabnya, Islam melihat hal tersebut sebagai suatu kezaliman dan Islam menentang keras semua bentuk kezaliman.

Terkait siapa pelaku aksi teror tersebut, Erick mengimbau agar semua pihak tidak terburu-buru dalam mengambil kesimpulan. Umat Islam khususnya, tambah Erick, harus mengutamakan sikap tabayyun atau klarifikasi.

Enam serangan beruntun di Paris menewaskan sedikitna 153 orang. Prancis telah mengumkan status darurat.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement