Senin 02 Nov 2015 14:14 WIB

Santri Salafi yang Mahir Berangklung

Rep: Eric Iskandarsjah Z/ Red: Indah Wulandari
Angklung, traditional musical instrument made of bamboo (illustration)
Foto: Antara/Fanny Octavianus
Angklung, traditional musical instrument made of bamboo (illustration)

REPUBLIKA.CO.ID,PANDEGLANG -- Jika selama ini kaum santri lebih dikenal dengan kepandaiannya mengaji dan ilmu agama. Berbeda hal nya dengan santri dari Ponpes Al-Ihya yang pantai bermain angklung dalam sebuah orkes yang bernama Angklung Ronyoka Symphonie.

"Kami berhasil menjadi pelopor untuk angklung dengan warna baru," kata pimpinan Angklung Ronyoka Symphonie Hendra Pranova, Senin (2/11).

Dalam orkes tersebut, para santriawan dan santriwati tak hanya pandai bermain angklung, namun juga pandai bermain alat musik lainnya seperti gitar, drum, hingga kibor.

Ia mengatakan, orkes yang beranggotakan 35 orang tersebut merupakan siswa dari kelas 1 dan kelas 2 MTs  Al'Qur'an dan sebuah Ponpes yang memang fokus pada pelestarian lingkungan hidup. "Kami harap, kehadiran orkes ini mampu untuk melestarikan musik angklung agar selalu jadi sebuah kesenian tradisional Sunda," ujarnya.

Ponpes Lingkungan Hidup Al-Ihya yang berada di Kampung Kaduronyok, Desa Kaduronyok, Kecamatan Cisata, Kabupaten Pandeglang, Banten ini berada di atas Gunung Pulosari yang memang dikenal memiliki hawa yang sejuk dan pemandangan hijau nan asri khas pegunungan.

Santriawan dan santriwati yang termasuk ke dalam ponpes salafi tersebut sangat bangga bisa memberikan warna tersendiri dalam musik nasional.

"Visi misi kita hanya ingin membangun kesenian Indonesia dan menjadi kesenian kebanggan di daerah sendiri dan di kancah internasional," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement